Medan – Herdin Lase SH, Ketua LBH Bersama Kita Bisa Sumatera Utara, dengan timnya Obedi Laia, SH., M.H., Muliyati, S.H. dari Law Office Herdin Lase S.H. & Associates.
Meminta pengurus baru universitas Darma Agung menyelesaikan permasalahan uang kuliah mahasiswa yang sudah di setor.
Herdin Laae meminta agar pihak pengurus baru berkomunikasi atau membayarkan langsung kebiro rektor universitas Darma Agung.
Pasalnya, kuitansi yang di terima mahasiswa, tidak di akui pihak rektor sebagai bukti sah pembayaran lunas uang kuliah.
Dia mengatakan sudah semakin banyak mahasiswa datang ke kantor hukumnya di jalan Darat, Medan baru, Kotamadya Medan, melaporkan hal sama tentang uang kuliah yang sudah di bayar namun tidak di akui pihak rektor.
Permasalahan gugat menggugat dualisme kepengurus yayasan Darma Agung kini menimbulkan kemelut baru terhadap beberapa mahasiswa.
“Jumat lalu kami sudah kemari bernegosiasi, di janjikan pihak mereka hari ini kami bertemu, namun beginilah hasilnya”, sebut Herdin Lase SH, di depan pos Satpam universitas Darma Agung, Senin (9/3/2025), di dampingi tim dan beberapa mahasiswa di duga korban perseteruan dualisme pengurus yayasan.
Herdin Lase SH, mengatakan tidak akan mencampuri urusan internal yayasan yang saling gugat.
Dia terpanggil dan di beri kuasa oleh beberapa mahasiswa yang menggantungkan harapan masa depanya menimba ilmu di universitas Darma Agung.
“Dua tiga hari ini akan kita somasi jika tidak ada titik terang”, sebut Herdin Lase SH.
Disamping Herdin Lase SH., mahasiswa yang merasa belum menemukan titik terang berharap agar uang mereka di kembalikan atau di bayarkan ke biro rektor universitas, sehingga dapat mengikuti tahapan perkuliahan yang saat ini sedang mengajukan judul skripsi.
“Kami sudah melakukan pembayaran uang kuliah di sini di depan pos ini, setelah itu pihak rektor tidak mengakui, mereka minta bukti pembayaran seperti yang biasa, sementara kami saat membayar hanya di beri selembar kuitansi”, sebut L mahasiswa semester 8 fakultas Hukum Universitas Darma Agung, Senin (9/3/2025), di depan pos penjagaan kampus.
Selain L,
P juga merupakan mahasiswa semester 8 mengataka mengatakan sudah membayar uang kuliah kepada pengurus baru, namun tidak di akui oleh pihak biro rektor.
“Kami berharap uang kami di kembalikan atau di bayarkan ke biro rektor dua”, sebutnya di dampingi beberapa orang mahasiswa yang juga korban persiteruan antara dua pengelola berbeda
di lokasi pihak Darma Agung melalui Satpam mengaku sudah menghubungi pihak pengurus baru, namun mengatakan belum bisa menentukan kapan bisa bernegosiasi.
“Ini sudah saya hubungi bapak, belum bisa kita pastikan, saya di suruh catat nama dan fakultas mahasiswa yang bersama bapak ini”, kata salah seorang Satpam yang berjaga di pos Darma agung.
Kemudian mencatat nama-nama mahasiswa yang turut bersama Herdin Lase SH. di selembar kertas.
(ps)