Jumat, November 14, 2025
spot_img

Pemkab Asahan Tingkatkan Edukasi Soal Residu Antibiotik untuk Pelaku Peternakan

Kisaran — Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terus memperkuat upaya menjaga keamanan pangan asal hewan. Salah satunya dilakukan dengan menggelar Sosialisasi Risiko Residu Antibiotik bekerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) Peternakan Universitas Sumatera Utara (USU), yang berlangsung di Aula Hotel Bintang Antariksa Kisaran.

Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para pelaku usaha peternakan, pemangku kepentingan, serta masyarakat mengenai bahaya residu antibiotik pada produk hewani. Edukasi ini juga menekankan pentingnya pengawasan ketat dalam rantai produksi pangan dari hulu hingga hilir.

Dalam pemaparannya, drh. Yusnani menegaskan bahwa keamanan pangan asal hewan merupakan bagian integral dari ketahanan pangan nasional. Hal tersebut sejalan dengan UU No. 18/2012 tentang Pangan, PP No. 86/2019 tentang Keamanan Pangan, serta UU No. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Ia menuturkan bahwa penggunaan antibiotik pada hewan harus dilakukan secara tepat dan terukur untuk mencegah terbentuknya residu yang dapat membahayakan kesehatan manusia, seperti risiko alergi, resistensi antibiotik, serta gangguan kesehatan lainnya.

Sementara itu, Bupati Asahan melalui Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. H. Supriyanto, M.Pd., menekankan bahwa pangan hewani berperan besar dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, khususnya sumber protein hewani yang memiliki kandungan asam amino esensial. Namun, ia mengingatkan bahwa keberadaan residu antibiotik dapat mengurangi manfaat nutrisi dan memengaruhi kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.

Karena itu, Pemkab mengajak seluruh pelaku peternakan untuk menjalankan praktik budidaya yang bertanggung jawab, menjaga kebersihan kandang, serta memastikan setiap produk hewan yang beredar telah memenuhi standar keamanan konsumsi.

Melalui sosialisasi ini, Pemerintah Kabupaten Asahan berharap pemahaman mengenai penggunaan antibiotik yang tepat dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh para pelaku usaha. Selain itu, Pemkab mendorong penguatan pengawasan di lapangan, peningkatan literasi keamanan pangan, serta kerja sama yang lebih erat antara pemerintah daerah, akademisi, dan dunia industri.

Dengan kolaborasi yang solid, Pemkab Asahan optimistis dapat menghadirkan produk hewani yang aman, sehat, dan berkualitas, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah secara berkelanjutan. (As)

Berita Untuk Anda

Terpopuler

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Pemkab Asahan Perkuat Aturan Pakaian Dinas ASN

Kisaran — Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah menggelar rapat pembahasan pedoman pakaian dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai langkah meningkatkan disiplin...

Pemkab Asahan dan KPK Mantapkan Sinergi Pencegahan Korupsi melalui Rapat Koordinasi MCP 2025

Asahan — Pemerintah Kabupaten Asahan memperkuat komitmen pencegahan korupsi dengan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Monitoring Center for Prevention...

Dua Pria Pengedar Sabu Lintas Kabupaten Diamankan Satres Narkoba Polres Inhu, Ratusan Gram Sabu Berhasil Diamankan

INHU - Sabu dengan berat kotor 101,06 gram berhasil diamankan Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Indragiri Hulu (Inhu) dari tangan dua pria asal Pekanbaru...

Pemprov Sumut Genjot Pembangunan Infrastruktur Terpadu Lewat Program INSTANSI

MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mempercepat pembangunan infrastruktur berkualitas melalui program Pembangunan Infrastruktur Terintegrasi (INSTANSI). Seluruh proyek INSTANSI tahun 2025...

Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro “Masih Misteri” LBH Medan Desak Polisi

Medan - Sepekan peristiwa kebakaran rumah Hakim Pengadilan Negeri Medan, Khamozaro Waruwu, pada 4 November 2025 di Komplek Taman Harapan Indah, Medan Selayang. Hingga...