Taput (Neracanews) – Handy Talkie (HT) tradisional memang mulai ditinggalkan di tengah kemajuan teknologi yang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi modern, Dengan adanya kegunaan HP di jaman sekarang sangat luas dan telah merevolusi cara kita berkomunikasi, mengakses informasi, dan bekerja.
Sebanyak 241 Desa se-Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, menganggarkan belanja alat komunikasi handy talky (HT) dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2025.
Informasi dikumpulkan, anggaran belanja HT dipastikan akan segera direalisasikan, mengingat saat ini seluruh desa se-Taput telah rampung memposting APBDes masing-masing pada Aplikasi Siskeudes (sistem keuangan desa) yang dikelola Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Taput.
Itu artinya, seluruh desa dalam waktu dekat akan segera mencairkan dana desa (DD), untuk selanjutnya merealisasikan pos-pos anggaran yang tertuang pada RKPDes APBDes, seperti bantuan langsung tunai (BLT), Program Ketahanan Pangan, pembangunan fisik DD, termasuk belanja pengadaan HT.
Plt Kadis PMD Taput, Satya Darma Nababan, ketika dikonfirmasi Rabu (18/06/2025) petang, melalui pesan WhatsApp mengatakan belanja HT setiap desa dimaksudkan agar komunikasi ke desa lebih cepat.
“HT Pada prinsipnya kegunaannya tentu untuk komunikasi. Pemahaman kami, pengadaan HT agar komunikasi lebih cepat ke desa,” jawabnya.
Selanjutnya kata Satya Darma, pengadaan HT juga terkait penyampaian program, pengendalian dan pembinaan kepada desa, dan hal-hal yg mendesak untuk ditindaklanjuti dengan segera, sambil administrasi surat-menyuratnya menyusul.
“Penggunaan HT ini juga dapat mengurangi pemakaian pulsa handphone, dan tentunya dapat berkomunikasi dengan desa yang masih belum terjangkau signal HP,” tulisnya lagi.
Teknologi Smartphone sudah Mumpuni, Apa Urgensinya Belanja HT Desa se-Taput?
Sebelumnya berdasarkan informasi yang dikumpulkan di lapangan, ketika dimintai tanggapan soal pengadaan HT dibiayai APBDes, sejumlah Kepala Desa di beberapa Kecamatan mengaku ada yang aneh dengan pengadaan (belanja) HT dimaksud.
Para Kepala Desa yang minta identitas mereka dirahasiakan merasa pengadaan HT untuk seluruh desa terkesan janggal, apalagi menurut pendapat mereka, teknologi Smartphone saat ini sudah cukup mumpuni sebagai alat komunikasi. “Jadi untuk apalagi belanja HT untuk alat komunikasi, kan sudah ada handphone?,” sebut mereka.
Masih berdasarkan keterangan sejumlah Kepala Desa, biaya pengadaan HT untuk setiap desa dianggarkan di kisaran Rp 7 juta/unit. Ditanya soal bagaimana sistem pengadaan HT, apakah para Kepala Desa akan membeli langsung atau ada pihak yang ditunjuk sebagai penyedia, para Kepala Desa mengaku sampai saat ini masih bingung.
Atas rencana pengadaan HT untuk seluruh desa se-Taput yang menurut sejumlah Kepala Desa terkesan janggal dan apa urgensinya di tengah kemajuan teknologi Smartphone saat ini, Plt Kadis PMD Taput menanggapi dengan singkat menjawab konfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp.
“Tentu ada urgensinya maka desa mengadakan HT. Demikian amang, Mohon maaf mengingat saya baru kurang lebih 1 bulan di Dinas PMD, Untuk lebih jelasnya barangkali dapat konfirmasi dengan Kepala Bidang terkait,” tulis Satya Darma. (HH)