Taput | Neracanews.com – Calon Bupati Tapanuli Utara Satika Simamora kecam kampanye hitam, yang dilakukan orang orang yang tidak bertanggung jawab, dengan menyebarkan selebaran hujatan maupun gambar senonoh yang di edit yang dapat merusak mental anak anak pelajar, serta untuk menghasut masyarakat agar membenci sosok Satika Simamora, bukan hanya bentuk selebaran, melalui alat peraga kampanye berupa baleho dan lewat sosial media, Facebook dan tiktok.
Hal itu diungkapkan Satika saat acara pelantikan pengurus TPS dan penguatan tim pemenangan di kecamatan Sipahutar, bertempat di aula HKBP Sipahutar, Senin (15/10/2024).
Satika mengatakan bahwa Fitnah kepada dirinya menjadi kekuatan dan semakin berjuang untuk memenangkan kontestasi Pilkada serentak tanggal 27 Nopember 2024.
” Itu alasan saya sebenarnya trauma datang ke Sipahutar ini.Ada beberapa oknum yang menyebarluaskan hujatan-hujatan kebencian yang merusak mental masyarakat dari Sipahutar ini, orang seperti apa mereka?? pastinya mereka manusia tidak beradab dan berakhlak,” tegas Satika Simamora dalam orasi politiknya.
Yang paling miris, lanjut Satika, mereka menyebarkan selebaran photo-photo mesum (hoax) kepada anak-anak sekolah.
“Itukan merusak mental generasi muda di Kecamatan Sipahutar ini. Dan kenapa harus di sipahutar ini dibuat seperti itu” ucap Satika dengan nada sedih.
Kalau mereka punya bukti, kenapa tidak di laporkan ke KPU saja, supaya pencalonan saya gagal. Kenapa harus ke anak-anak sekolah dibagi-bagikan.
” Awalnya saya tidak berpikir mereka sejahat itu.Ingat saya ini seorang ibu, tetesan air mata saya untuk mereka itu berbahaya. Tuhan tidak tidur dan tidak diam,” ungkapnya.
Dalam hal ini, biarlah hukum yang bicara,video dan poto-poto asli sudah kami serahkan ke Polisi. Dan berharap pihak kepolisian segera menanggapi semua fitnah itu.
“Ada juga oknum pegawai di Sipahutar ini yang menuduh saya memakan uang negara selama suami saya pak Nikson Nababan menjabat bupati dua periode” ucap Satika.
Sungguh tuduhan yang tidak masuk akal. Saya tidak pernah menyusahkan masyarakat sipahutar ini, apalagi yang namanya para pegawai.Tidak mungkin saya memeras para pegawai. Bahkan disaat saya kunjungan kerja ke desa dan kecamatan Itu anggaran saya.
” Saya selalu menggunakan anggaran saya kala mengunjungi kecamatan maupun desa,bahkan sering biayanya dari kantong saya sendiri. pak Nikson Nababan dan saya selaku istrinya memakan uang negara. Pak Nikson Nababan sudah ditangkap dan saya tidak mungkin mencalonkan diri menjadi Bupati, ” ucapnya.
Satika membantah semua tuduhan itu. Bahkan mengakui juga memberikan susu yang dibawa itu ke pegawai untuk diberi ke anaknya.
“Saya garansi hidup saya, mau jadi apapun saya dan sarlandy. Kami tidak mau merusak mental masyarakat Tapanuli Utara. Nanti atas seijin Tuhan dan masyarakat, Kami akan fokus melanjutkan dan menuntaskan serta meningkatkan pembangunan Nikson Nababan,” katanya.
Kebaikan tidak akan pernah kalah, orang baik selalu bersama-sama dengan orang baik.Intinya, jangan percaya sama orang jahat.
“Biarlah masyarakat Sipahutar yang menilai trik-trik jahat mereka, kita jangan mau masuk ke aura arogan mereka ” tandasnya. (Henry)