Neracanews – Mandailing Natal – Meningkatnya kemunculan buaya di sejumlah sungai di Kecamatan Natal memicu keresahan warga. Ketua Lembaga Adat Budaya Ranah Nata (LABRN) Kecamatan Natal, Ali Anapiah, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi yang sudah mengancam keselamatan masyarakat setempat.
Menurut Ali, buaya kerap terlihat di Sungai Batang Natal, terutama di sekitar pemukiman Desa Setia Karya.
Buaya-buaya ini bukan hanya mengganggu, tetapi juga memperlihatkan gerak-gerik meneror warga, ujarnya saat audiensi bersama pemerintah dan masyarakat di Aula Kantor Camat Natal, Senin (28/7).
Ancaman buaya tidak hanya terjadi di satu lokasi, melainkan sepanjang bantaran sungai mulai Desa Pasar I, Pasar II, Setia Karya, Kampung Sawah, hingga Tapus. Ali menegaskan perlunya penanganan segera dari instansi terkait, mengingat selama ini tanggung jawab bergeser antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumatera Utara.
Kami akan menyiapkan surat resmi untuk Bupati Mandailing Natal dan dinas terkait sebagai upaya mendesak tindakan nyata, kata Ali.
Senada, Busran, salah satu pengurus LABRN, menegaskan kesiapan masyarakat untuk bertindak jika pemerintah tidak segera merespon.
Nyawa manusia lebih berharga daripada buaya. Kami siap memburu buaya jika ancaman terus berlanjut, tegasnya.
Namun, Kapolsek Natal AKP Maraden Pakpahan melalui Kanit Binmas Aipda Afwan mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil tindakan sendiri tanpa koordinasi resmi. “Tindakan sepihak dapat berakibat hukum. Mari kita selesaikan dengan langkah terkoordinasi, imbaunya.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Kecamatan Natal melalui Sekretaris Camat, Nori Susanda, S.Hut., M.H., menyatakan kesiapan menggelar musyawarah bersama Forkopimcam guna membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan ancaman buaya.
“Langkah ini kami ambil untuk menjaga keselamatan warga dan akan kami laporkan ke Bupati serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, jelas Nori.
Ancaman buaya di wilayah aliran sungai Kecamatan Natal harus segera diatasi agar tidak menimbulkan korban jiwa dan kepanikan masyarakat. Penanganan terkoordinasi menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
Pantauan di lokasi turut hadir Sekcam Natal, Ketua LABRN, Pemangku Adat, Lurah Pasar I, Lurah Pasar II, Kanit Binmas Polsek Natal, Babinpotmar Pos AL Natal, serta sejumlah kepala desa dan perangkat kecamatan. (AHS)



