Kasat Reskrim Polrestabes Medan : “Masih periksa saksi-saksi dulu”
Neracanews | MEDAN – Satu keluarga di Jalan Sutrisno Medan yang terdiri dari Bapak, Anak dan Menantu babak belur disiksa salah seorang Ketua OKP Kecamatan Medan Area dan puluhan anggotanya. Akibatnya, ketiga korban, Pilu Yuliadi (51), Padil Setiawan (23) dan Indra Sembiring (26) mengalami luka lebam diseluruh tubuh. Salah seorang korban, Padil Setiawan (23) terpaksa di opname di sebuah Klinik karena mengalami luka serius dibagian kepala.
Menurut informasi, aksi brutal kawanan salah satu OKP ini terjadi pada Kamis (31/3/2022) sore. Saat itu, korban (Padil) yang sedang bekerja sebagai mekanik Handphone di Jalan Sutrisno Medan tiba-tiba dibawa paksa sekelompok massa OKP dengan menggunakan seragam loreng. Ia dipaksa menjadi saksi keributan ditempatnya bekerja. Karena menolak dan tidak tahu menahu permasalahan ia pun dipukuli, ditendang dan diludahi beramai-ramai. Beruntung salah seorang anggota OKP tersebut mengenalinya dan menyelamatkannya. Dari keterangan temannya tersebut, ia mengetahui kejadian keributan tersebut , dimana ayahnya Pilu Yuliadi sempat ribut dengan seorang wanita berdandan sebagai PRIA yang disebut-sebut merupakan keluarga pelaku. Tidak itu saja, puluhan anggota OKP tersebut juga menangkap dan menganiaya Pilu Yuliadi dirumahnya. Dan kemudian membawa paksa ilketiganya ke Polsek Medan Area. Tak terima, korban (Padil Setiawan) bersama ibunya pun melaporkan kasus ini ke SPKT Polrestabes Medan.
“Saat saya lagi kerja, tiba-tiba datang sekelompok OKP menarik saya, dan saya dianiaya dilokasi tersebut, dipukul, ditampar, diludahi dan ditendang. Saya juga ditarik-tarik,” ujar korban, Padil Setiawan kepada wartawan, Selasa (5/4/2022).
Padil menambahkan, para kawanan OKP tersebut juga menganiaya adik iparnya (Indra Sembiring) karena mencoba melerai aksi penganiayaan tersebut.
“Adik ipar saya juga turut dianiaya dan ditarik ke kantor mereka, saya dipaksa jadi saksi masalah tersebut. Kembali saya dan adik ipar saya dianiaya, dipukul, ditendang, diludahi dan diancam akan dipenjarakan,” ceritanya.
Saat dikantor OKP tersebut, Padil melihat Ayahnya, Pilu Yuliadi, dipukuli, ditendangi, dipijaki dan kemudian dibawa ke Mapolsek Medan Area.
“Saya tidak diperiksa, saya hanya disuruh menunggu di Polsek Medan Area. Saya bingung kenapa saya dipukuli dan dibawa ke Polsek Medan area,” katanya.
Padil sangat berharap mendapat keadilan dimana ia dan keluarganya dianiaya secara beramai-ramai.
“Sebagai korban, kami meminta keadilan,” harapnya.
Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya (WA), Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol M Firdaus membenarkan adanya laporan tersebut.
“Masih periksa saksi-saksi dulu,” katanya singkat. (red)