Karo – Bupati Karo, Brigjen Pol (Purn) Dr.dr. Antonius Ginting, Sp.OG., M.Kes., menghadiri Rapat Koordinasi Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Pascapanen Komoditas Jeruk yang digelar di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro,Medan, Sumatera Utara, Senin (25/8).
Rakor tersebut dipimpin langsung Gubernur Sumatera Utara, M. Bobby Afif Nasution dan membahas langkah-langkah serius dalam penanganan hama lalat buah yang selama ini menjadi masalah utama perkebunan jeruk, khususnya di Kabupaten Karo.
Dalam arahannya, Gubernur Sumut, Bobby Nasution menekankan tiga hal penting untuk segera ditangani, yakni penyediaan data akurat mengenai lahan dan jumlah petani, penerapan teknologi pengendalian hama melalui konsep PT. Agrari, serta penyelesaian permasalahan pendanaan yang dialami petani jeruk.
“Tindakan harus tepat, terutama soal data, karena dari sanalah kita akan bergerak. Penanganan hama ini juga harus dilaksanakan bersama sesuai porsi antara pemerintah daerah, provinsi, dan mitra,” ujar Bobby Nasution.
Bupati Karo, Antonius Ginting dalam kesempatan tersebut memaparkan kondisi perkebunan terkini jeruk di wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa saat ini luas lahan jeruk aktif di Kabupaten Karo tinggal 4.841 hektar, jauh berkurang dibandingkan beberapa tahun lalu yang pernah mencapai 20.000 hektar.
“Ini data real perkebunan jeruk yang masih aktif. Ke depan, kita akan mengkategorikan mana saja yang perlu diterapkan metode pengendalian hama ini. Ada indikator yang harus dipenuhi agar penanganan lalat buah dapat berjalan efektif” ungkap Antonius.
Sementara itu, CEO PT. Agrari, Robertus Theodore, menambahkan bahwa selain hama, masalah utama yang dihadapi petani jeruk adalah masalah pendanaan. Banyak petani yang terlilit hutang sehingga kebunnya terbengkalai atau bahkan beralih ke komoditas lain. Ia menilai perhatian besar yang diberikan Gubernur Sumut bersama pemerintah kabupaten sangat penting untuk menyelamatkan jeruk asli Karo agar tidak punah.
“Skema pengendalian yang telah berhasil diterapkan di Liang Melas Datas (LMD), Karo akan kita kembangkan ke daerah lain. Namun semua harus dilakukan bersama-sama dalam satu kawasan agar hasilnya maksimal”, Pungkas Robertus.
Rakor ini juga menghadirkan Bupati Dairi Vickner Sinaga, Wakil Bupati Pakpak Bharat Mutsyuhito Solin, perwakilan dari Kabupaten Simalungun dan Tapanuli Utara, Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Rajali, serta OPD terkait lainnya.(As)