Neracanews | Medan – Penggunaan politik identitas berdampak kepada terpolarisasinya masyarakat dan dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, oleh sebab itu, pendidikan politik kepada anak-anak muda terutama para pelajar yang merupakan calon pemilih pemula sangat penting dilakukan sejak dini, agar nantinya dapat menjadi pemilih yang cerdas pada Pemilu dengan harapan tidak terpengaruh terhadap upaya-upaya penggunaan politik identitas.
Dalam rangka menumbuh kembangkan pengetahuan dalam menggunakan hak suaranya sebagai pemilih. Badan Silaturahmi Pesantren Sumatera Utara (BSPSU) bersama pengurus Pesantren di Medan, menggelar Silaturahmi Kebangsaan dan Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Para Santriawan/Santriwati.
Kegiatan Silaturahmi Kebangsaan dan Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula dalam Rangka Mewaspadai Penggunaan Politik Identitas Dilingkungan Pesantren yang bertemakan “Menolak Politik Identitas Serta Politilisasi Agama” bertempat di Pesantren Modern Darul Hikmah, Jalan Pelajar, Medan Kota, Rabu (20/7/2022) malam..
Kegiatan itu dihadiri ratusan peserta Santri tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Ketua Umum BSPSU, Drs. H. Yulizar Parlagutan Lubis, Msi beserta para pengurus dan tenaga pengajar Pesantren.
Ketua BSPSU, Drs. H. Yulizar Parlagutan dalam sambutan dan arahannya mengajak para santriawan/santriwati agar melek Politik dan mengetahuinya sehingga kedepan mereka dapat menetukan dan menggunakan hak suaranya dalam menentukan siapa pemimpin negara ini.
Yulizar menyebutkan, para santriawan/santriwati tidak perlu segan untuk belajar politik diluar kelas ataupun dapat langsung bertanya kepada guru pendidik apabila belum memahami apa arti politik terhadap hak suaranya. Serta manfaatkan perpustakaan pesantren yakni dengan rajin membaca. Sehingga, para santriawan/santriwati didalam dunia perpolitikan lebih cerdas dan menuju kearah yang baik.
“Politik merupakan suatu cara untuk merebut kekuasaan, namun bukan pula penggunaan politik dikaitkan dengan identitas agama, golongan serta lainnya yang menghalalkan segala cara termasuk politik identitas yang membahayakan dan dapat memecah belah kehidupan masyarakat, bangsa dan keutuham NKRI,” kata Ketua Badan Silaturahmi Pesantren Sumatera Utara (BSPSU), Drs. H. Yulizar Parlagutan Lubis, Msi.
Lebih lanjut, kepada wartawan ia juga menjelaskan bahwa kegiatan Silaturahmi Kebangsaan dan Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula di pesantren perlu dilakukan.
“Oleh karena itu, mari sosialiasikan politik ini ke tiap pesantren dan bukan hanya kepada para lembaga lembaga yang berkompoten saja. Apalagi sejak dulu Pesantren sudah ada sebelum Republik ini berdiri. Maka mari kita jaga pesantren bersama ini dari isu, fitnah dan hal negatif politik identitas. Bersama kita mensosialisasikan politik identitas ini kepada anak anak (santriawan/santriwati) agar mereka bisa lebih memahami,” ucap Yulizar.
Diakhir pesan dan arahan serta harapan, Ketua BSPSU, Drs. H. Yulizar Parlagutan terhadap para santriawan/santriwati di pesantren pada Pemilu 2024 mendatang, para santriawan/santriwati dihimbau untuk tidak ragu menggunakan hak suaranya. “Tutup Politisi Partai Persatuan Pembangunan Sumatera Utara.(021)