Tanjungbalai – Bawaslu Kota Tanjungbalai terus membuktikan komitmennya menjaga kualitas demokrasi. Kali ini, lembaga pengawas Pemilu tersebut menggandeng Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai mitra strategis untuk menggerakkan pengawasan partisipatif masyarakat.
Langkah kolaboratif itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Aula Sentra Gakkumdu, Selasa (9/9). Ketua Bawaslu Tanjungbalai, Dedy Hendrawan, SH., MH., bersama jajaran komisioner menyambut langsung Koordinator Kota PKH, Ahmad Fauzi Hasibuan, SH., dan tim.
“Kolaborasi ini bukan hanya seremonial, tapi sebuah gerakan bersama. Kami ingin masyarakat Tanjungbalai tidak hanya menjadi penonton dalam Pemilu, melainkan turut serta menjaga setiap prosesnya,” tegas Dedy.
Menurutnya, PKH adalah mitra yang tepat karena memiliki jejaring hingga tingkat kelurahan dan melekat erat di tengah masyarakat. “Kekuatan PKH ada di struktur dan kedekatannya dengan warga. Bersama, kita bisa menyalakan semangat partisipasi hingga ke akar rumput,” tambahnya.
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas, dan Humas, Nazmi Hidayat S, atau akrab disapa Bung Naz Sinaga, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan ikhtiar menjaga kualitas demokrasi.
“Demokrasi yang baik lahir dari masyarakat yang peduli. Dengan PKH, kita ingin menumbuhkan kesadaran, bahwa mengawasi Pemilu bukan tugas segelintir orang, tapi tanggung jawab bersama,” ujarnya penuh optimisme.
Hal senada disampaikan Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Amri, SH., yang menyebut kolaborasi lintas lembaga sebagai energi baru dalam memperkuat integritas Pemilu di Tanjungbalai.
Bawaslu berharap sinergi yang terjalin mampu menghadirkan warna baru dalam edukasi kepemiluan, sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa setiap suara rakyat bernilai dan harus dijaga bersama.
“Dengan semangat kolaborasi, mari kita jaga Pemilu yang lebih berkualitas, lebih berintegritas, dan lebih bermartabat bagi Tanjungbalai,” tutup Dedy. (Ilham)



