Senin, Oktober 6, 2025
spot_img

Tim Pemulihan Lingkungan Hidup Kabupaten Madina Sosialisasi di Lingga Bayu

Neracanews | Mandailing Natal – Tim Pemulihan Lingkungan Hidup Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang di Ketuai oleh Sahnan Batubara menggelar sosialisasi di aula kantor Camat Lingga Bayu, Kamis (21/7/2022).

Sosialisasi ini diikuti dari tiga Kecamatan yakni Linggabayu, Ranto Baek dan Batang Natal, juga dihadiri oleh warga para pelaku tambang.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Tim Pemulihan Sahnan Batubara yang juga merupakan Asisten III Pemkab Madina mengatakan, tim pemulihan ini dibentuk berdasarkan amanah rapat Forkopimda yang melihat kondisi dari lingkungan hidup sudah cukup memprihatinkan, sehingga kenyamanan warga terganggu, ketenangan sosial dan ekosistem juga sudah terganggu.

“Forkopimda Madina telah mengambil keputusan penting membentuk tim untuk segera bekerja melakukan langkah penting dalam melakukan pemulihan lingkungan hidup,” katanya.

Sahnan juga menyampaikan sosialisasi ini juga akan dilakukan di Kecamatan lain, mengingat tim pemulihan bukan fokus kepada permasalahan pertambangan saja.

“Ini kan bukan permasalahan tambang saja, ada das, persampahan dan ini merupakan cakupan dari tim kedepan,” ujarnya.

Sahnan berharap dengan sosialisasi ini masyarakat dapat memahami, sehingga secara bertahap pemulihan lingkungan hidup di Madina dapat diwujudkan.

“Semoga dengan sosialisasi ini masyarakat dapat memahami, dengan begitu pemulihan lingkungan di Madina terwujud,” katanya.

Sementara itu, Ahmad Fauzi selaku analisis pengendali dampak lingkungan menyampaikan, persoalan kerusakan lingkungan hidup selalu dapat ditelusuri dari sumbernya dan bila ingin menghentikan dampaknya maka sumbernya juga harus dihentikan.

“Kita sudah uji sampel air sungai Batang Natal dan hasilnya telah terjadi penurunan dari kualitas 1 menjadi kulitas 4 yang cocok hanya untuk persawahan,” terangnya.

Ia juga menguraikan persoalan dampak pertambangan ilegal di sepanjang sungai Batang Natal, yang terlihat adalah tidak adanya IPAL atau instalasi pengelolaan air limbah sehingga air yang dibuang keruh sampai kehilir.

“Madina ini memiliki SDA yang kaya, namun harus kita kelola dengan tidak merusak lingkungan hidup,” jelasnya. (Hem Surbakti)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Untuk Anda

Terpopuler

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

39 Personil Yang Berprestasi Diberikan Penghargaan Oleh Kapolres Binjai

BINJAI | Kapolres Binjai Akbp Bambang C. Utomo, S.H., S.I.K., M.Si., berikan reward atau penghargaan terhadap personil polres Binjai yang berprestasi dalam tugas, di...

Mengaku Tugas PLN Datangi Warga Lalu Kabur

Medan - Dua oknum mengaku dari pihak PLN membawa surat tugas yang sudah kedaluarsa mendatangi rumah warga alasan pemeriksaan, di jalan Ambai, Kelurahan Sidorejo...

Ribuan Alumni Meriahkan Janabadra Club Rendezvous 2025 dan Dies Natalis UJB ke-67

LEBIH dari seribu alumni Universitas Janabadra atau UJB memadati halaman kampus merah dalam acara Janabadra Club Rendezvous (JCR) 2025, dalam rangka memperingati Dies Natalis...

PSBD Asahan ke-6 Hadirkan Inovasi: Sinergi Budaya, Ekonomi Digital, dan Vokasi

Kisaran — Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-6 Kabupaten Asahan tahun ini tampil berbeda dengan menghadirkan beragam inovasi yang memperkuat sinergi antara pelestarian budaya...

Dari PSBD Menuju Taman Kebhinekaan: Asahan Tunjukkan Kekuatan dalam Keberagaman

Kisaran – Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-6 Kabupaten Asahan tidak sekadar menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi momentum penting dalam memperkokoh jati diri dan...