Kamis, Oktober 23, 2025
spot_img

Penutupan PSBD ke-6 Asahan: 14 Etnis Akhiri Pesta Budaya dengan Semangat Persaudaraan

Asahan — Gelaran Pekan Seni dan Budaya Daerah (PSBD) ke-6 Kabupaten Asahan resmi berakhir pada Minggu malam dengan suasana penuh kehangatan dan kemeriahan di Lapangan PSBD Kisaran. Acara penutupan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Asahan dan turut dihadiri Forkopimda, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, para Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Asahan, Staf Ahli TP PKK Kabupaten Asahan, Ketua FORKALA, para Ketua Etnis, serta tamu undangan lainnya. Ribuan warga memenuhi area lapangan untuk menyaksikan puncak pesta budaya yang dimeriahkan dengan penampilan seni dan pertunjukan kembang api spektakuler.

Ketua Panitia PSBD ke-6, Saudin Sinaga, dalam laporannya mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak 4 hingga 19 Oktober 2025. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan PSBD kali ini melibatkan 14 etnis yang menampilkan beragam seni, tari, musik, dan tradisi khas daerah masing-masing.

“Alhamdulillah seluruh kegiatan berjalan lancar walaupun masih ada kekurangan. Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung suksesnya PSBD tahun ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Asahan Rianto, S.H., M.A.P. menyerahkan piagam penghargaan kepada 14 Ketua Etnis sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan partisipasi mereka selama kegiatan berlangsung. Ia menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh etnis yang telah menampilkan karya budaya terbaiknya.

“PSBD bukan hanya sarana pelestarian budaya, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” tutur Rianto.

Lebih lanjut, Wakil Bupati memaparkan bahwa selama 16 hari pelaksanaan PSBD ke-6, perputaran uang di kawasan kegiatan mencapai sekitar Rp9 miliar. Nilai ini diperoleh dari hasil estimasi transaksi ekonomi masyarakat, di mana rata-rata sekitar 6.000 pengunjung hadir setiap malam dengan pengeluaran antara Rp80.000 hingga Rp100.000 per orang. Sebanyak 250 pelaku UMKM juga beroperasi di lokasi kegiatan dengan omzet harian mencapai jutaan rupiah.
Angka tersebut menunjukkan bahwa PSBD tidak hanya memperkuat nilai-nilai budaya dan kebersamaan, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal yang signifikan bagi masyarakat Kisaran dan sekitarnya.

Malam penutupan PSBD ke-6 ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pesta kembang api yang menerangi langit Kisaran, menandakan berakhirnya rangkaian kegiatan budaya yang telah mempererat hubungan antar-etnis di Kabupaten Asahan.

Melalui ajang ini, Pemerintah Kabupaten Asahan berharap PSBD dapat terus menjadi wadah untuk memperkokoh persaudaraan, menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya lokal, serta menggerakkan perekonomian masyarakat dalam semangat “Rambate Rata Raya” menuju Asahan yang Sejahtera, Maju, dan Berkelanjutan. (As)

Berita Untuk Anda

Terpopuler

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Rico Waas Ambil Sumpah Janji dan Lantik 53 Pejabat Fungsional, Pesankan Pakai Hati Dalam Bekerja Tunjukkan Profesional dan Integritas

Sebanyak 53 orang Pejabat Fungsional diambil sumpah janji dan dilantik oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di ruang rapat III, Balai...

Pemprov Sumut Tata Ulang Struktur OPD, Tingkatkan Efektivitas Pemerintahan

‎MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) tengah melakukan penataan ulang struktur organisasi perangkat daerah (OPD) secara menyeluruh. Langkah ini ditempuh untuk meningkatkan...

Tanah Terluka Iman Bangkit, ‎Seruan dari Sihaporas Tutup TPL Terus Menggema

‎MEDAN - Konflik sosial yang sudah berlangsung lama antara PT. Toba Pulp Lestari (TPL) dengan masyarakat Lamtoras dan Sihaporas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara terus...

Skandal ADD Kuta Male: Warga Desak Audit dan Periksa Kapala Desa

Karo – Dugaan penyelewengan Dana Desa (ADD) mencuat di Desa Kuta Male, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Minimnya pengawasan dituding membuka celah korupsi...

Warga Tuntut Audit Total Dana Desa Kuta Male, Kades Klaim Fitnah

Pengelolaan dana desa (DD) yang seharusnya transparan dan menjadi ujung tombak pembangunan nasional, justru memicu kegeraman di tengah masyarakat Desa Kuta Male, Kecamatan Kuta...