TANJUNGBALAI – Puluhan aktivis yang tergabung dalam Koalisi Tanjungbalai Bersih turun ke jalan melakukan demostrasi dikantor walikota Tanjungbalai.Senin (5/5/2025). Aksi damai ini membawa pesan yang mengguncang: Inspektorat Pemerintah Kota dituding bukan lagi sebagai pengawas, melainkan pelindung pelanggaran dan kepentingan kekuasaan.
Dalam orasinya, Koordinator Aksi Azhari Munthe menyebut Inspektorat telah gagal total menjalankan fungsinya sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). “Bukan hanya abai, mereka justru diduga aktif membiarkan praktik bobrok di lingkungan Pemko. Ini bukan kelalaian, ini pengkhianatan terhadap amanah publik,” tegasnya.
Massa menuntut pencopotan Kepala Inspektorat yang dinilai ikut melanggengkan pembiaran atas berbagai persoalan besar: mulai dari gagal bayar proyek APBD 2024, penundaan gaji honorer, hingga pemotongan TPP ASN. “Semuanya dibiarkan, tak satu pun diusut secara transparan. Ada apa dengan Inspektorat?” ujar Azhari lantang.
Sorotan juga tertuju pada kasus mantan istri wali kota yang disebut tidak bekerja selama tiga tahun namun tetap mendapat hak pensiun secara terhormat. Hasil audit Inspektorat dinilai janggal dan tidak mencerminkan fakta yang sebenarnya.
“Ini bukan sekadar pembiaran—ini sudah masuk ke wilayah manipulasi audit. Kepala Inspektorat harus bertanggung jawab. Jangan sampai lembaga pengawas berubah jadi perisai pejabat bermasalah,” kecam orator aksi lainnya, Alrivai Zuhairisah.
Massa diterima oleh Sekretaris Daerah, Nurmalini Marpaung, yang berjanji menyampaikan tuntutan mereka kepada Wali Kota. Meski aksi berlangsung damai, pesan yang dibawa para demonstran jelas dan tajam: bersihkan Inspektorat dari aktor-aktor yang bermain di balik layar kekuasaan.
(Ilham)