Tanjungbalai — neracanews.com | Kepolisian Resor Tanjungbalai bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar rapat koordinasi untuk mematangkan persiapan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 serta menyambut Hari Jadi Kota Tanjungbalai ke-405, Senin (15/12).
Rapat yang dipimpin Wali Kota Tanjungbalai Mahyaruddin Salim Batubara tersebut menegaskan komitmen pemerintah daerah dan unsur keamanan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), stabilitas harga, serta mengantisipasi potensi kemacetan selama periode libur akhir tahun.
Kapolres Tanjungbalai AKBP Welman Feri, S.I.K., M.I.K., melaporkan bahwa kondisi kamtibmas di wilayah Tanjungbalai hingga saat ini terpantau aman dan kondusif. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mengamankan seluruh rangkaian ibadah Natal dan perayaan Tahun Baru yang berlangsung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
“Pengamanan ibadah Natal dan perayaan Tahun Baru merupakan tanggung jawab kita bersama. Sinergi seluruh unsur menjadi kunci agar masyarakat dapat merayakan dengan aman dan nyaman,” ujar AKBP Welman Feri.
Dukungan pengamanan juga disampaikan TNI. Komandan Lanal TBA Letkol Laut (P) Agung Dwi H.D. menyatakan kesiapan TNI untuk membantu pengamanan Nataru, khususnya di wilayah Kota Tanjungbalai. “Kami siap bersinergi demi terciptanya situasi yang aman dan kondusif,” katanya.
Selain membahas Nataru, rapat koordinasi juga menyepakati penyesuaian agenda Peringatan Hari Jadi Kota Tanjungbalai ke-405. Dengan mempertimbangkan kondisi bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, kegiatan perayaan yang bersifat hiburan malam atau seremonial dialihkan menjadi dzikir dan doa bersama.
Peringatan yang dijadwalkan pada 27 Desember 2025 tersebut akan difokuskan untuk memohon keselamatan bagi Kota Tanjungbalai serta mendoakan pemulihan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera Utara.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Mahyaruddin Salim Batubara juga menginstruksikan seluruh jajaran terkait untuk terus memantau harga dan ketersediaan bahan pokok, serta mengintensifkan operasi pasar murah guna mengantisipasi potensi inflasi menjelang Nataru.
(Ilham)




