DAIRI– Kepala Desa Bangun Japirin Sihotang menerapkan metode baru pada kultivasi bawang merah di Demplot Bawang Merah, Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan, Senin (10/4/2023).
“Saya coba membuat budi daya di luar kebiasaan yang dilaksanakan para petani di Desa Bangun, makanya lahan ini saya jadikan untuk demplot,” kata Japirin.
Menurut Japirin, selama ini petani di Desa Bangun masih bertani dengan menggunakan kompos kandang.
“Jadi kita tidak menggunakan kompos kandang. Sebelum mengolah, kami menggunakan kapur pertanian (kaptan) dan memasang asam humat. Artinya dengan menggunakan bahan tersebut bisa mengurangi biaya untuk budi daya bawang,” ujar Japirin.
Dengan metode ini, kata Japirin, bawang yang telah berusia 28 hari ini memiliki perkembangan yang lebih baik dibanding pertanian bawang merah di tahun-tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Japirin menyampaikan alasan lain pembentukan demplot ini adalah sebagai upaya menambah pendapatan petani.
“Menambah Pelanggan petani, bisa dari tanaman apa saja, termasuk bawang merah. Bawang merah ini umurnya cuma 75 hari, jadi perputaran uang sudah lebih cepat,” kata Japirin.
Selain itu, Japirin juga memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam tanaman lain seperti cabai dan kol sebagai tanaman tumpang sari. Ia juga berencana menanam kopi di lahan yang sama dengan sistem pagar, sehingga semua lahan bisa produktif.
“Jadi mudah-mudahan nantinya tambah berhasil, bisa menghasilkan yang lebih baik. Sehingga nantinya petani bawang khususnya di Desa Bangun dapat menerapkan pola tanam seperti ini,” kata Japirin. (As)