Solo– Bagi masyarakat yang gemar berinvestasi emas, mungkin ini saatnya untuk membeli emas. Sebab, harga emas di pasaran saat ini tengah turun. Nanang Wahyudin dari Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures menjelaskan, pada tribulan awal tahun 2021 ini, sejumlah aset investasi mengalami pergolakan.
Sebut saja aset investasi Obligasi Negara, emas spot dan emas Antam yang mengalami penurunan.
Maka, selisihnya adalah Rp 138.000 per gram. Nanang melihat hal itu diakibatkan oleh tingkat volatilitas pasar semakin besar, ataupun berkurangnya likuiditas di pasar.”Jadi dengan kondisi yang terjadi saat ini, volatilitas cukup besar reaksi pasar juga cukup besar, yang mengakibatkan spread ataupun jarak semakin jauh,” ujar Nanang.
Harga emas antam saat ini adalah cerminan dari harga emas spot, merujuk Bloomberg harga emas spot mengalami penurunan sebesar 8,6 persen sejak akhir tahun. Sedangkan, pada aset investasi saham, Obligasi Korporasi, dan nilai tukar dolar AS mengalami peningkatan.
Menurutnya, emas saat ini menjadi sorotan utama, lantaran selisih harga beli dan harga jual yang semakin melebar.
Harga buyback oleh Logam Mulia pada Minggu (7/3/2021) saja, sebesar Rp 785.000 per gram, sedangkan harga jual mencapai Rp 923.000 per gram.
Melansir Kontan, Minggu (7/3/2021), selanjutnemaya, pada aset investasi Obligasi Negara (Indobex Government Bond) mengalami penurunan sebesar 2,16 persen pada dua bulan awal tahun ini. Sedangkan, pada Obligasi Korporasi (indobex Corporate Bond) bergerak positif, yakni 0,62 persen.
Selain itu, investasi saham saat ini sedang mengalami kenaikan yang cukup besar dan diprediksi akan terus berlangsung.
Menurut Nanang saat ini adalah saat yang tepat dalam investasi emas, karena harga yang terbilang rendah. Ia juga memprediksi harga emas spot akan kembali menapaki area 1.900, bahkan 2.000 di akhir 2021.
“Emas saat ini menjadi momentum untuk dimiliki ketika terjadi penurunan lebih dari 200 dollar AS khususnya untuk spot emas untuk melakukan buyback. Begitu juga dengan emas antam yang dapat dijadikan koleksi investasi,” kata Nanang.
Sumber KOMPAS.TV