DAIRI – Pravelensi stunting di Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember menurut aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) selama tiga tahun berturut-turut selalu meningkat yaitu 31.72% pada tahun 2020, 35.04% pada tahun 2021 , dan 36,72% pada tahun 2022.
Sehingga dipandang perlu dilaksanakan kegiatan percepatan penurunan stunting secara konvergen oleh setiap perangkat daerah pengampu kegiatan yaitu, Dinas Kesehatan, Dinas P3ap2kb Kabupaten Dairi , Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi , Dinas Pertanian Kpp Dairi , Dinas Sosial Kabupaten Dairi, Dispemdes Kab Dairi , Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Pemerintah Desa Tupak Raja.
Demikian disampaikan Kepala DP3AP2KB Ruspal Simarmata dalam pertemuan Praktik Baik Percepatan Penurunan Stunting melalui Kegiatan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif di Jamburta Ras Barisan Mesin, Desa Tupak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Rabu (23/8/2023).
Ruspal menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan praktik baik dalam percepatan penurunan stunting dalam penyelamatan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) untuk mencegah dan menurunkan angka stunting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat, dan produktif.
“Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mendukung percepatan tersebut antara lain memberikan layanan posyandu bagi balita dan ibu hamil, memberikan layanan administrasi kependudukan, melaksanakan pelayanan KB, melaksanakan peningkatan kapasitas tutor PAUD, memberikan bantuan pangan bagi anak stunting, pembinaan kader, pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat terkait sanitasi dan air minum berbasis masyarakat, serta pembekalan kepada kelompok dasawisma tentang kelengkapan data dan pengenalan aplikasi Sidasa,”ujarnya.
Selain itu, kata Ruspal, dilakukan juga pemberian bibit sayuran dan pelatihan pemanfaatan pekarangan rumah untuk mendukung program kawasan rumah pangan Lestari (KRPL), serta melaksanakan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang pola asuh anak, pola makan, perubahan perilaku masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS), pembinaan tentang delapan fungsi keluarga, program Bangga Kencana, dan Pembinaan Bina Keluraga Balita (BKB).
Disampaikan Ruspal, untuk mempercepat program tersebut maka dilakukan penguatan peran untuk keterpaduan program dan kegiatan di lini lapangan seperti penguatan tim penggerak PKK mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, penguatan peran bidan dalam menyatukan dan mendata setiap pelayanan yang ada di posyandu dan puskesmas terutama pemantauan ibu hamil, bayi, balita, dan kegiatan terkait pelayanan kesehatan.
“Diperlukan juga adanya penguatan kader posyandu, kader keluarga berencana, kader pembangunan manusia dan tim pendamping keluarga, serta penguatan sistem deteksi dini yang dimulai dari pendaftaran calon pengantin (catin) tiga bulan sebelum menikah. Dimana tiga bulan ini merupakan waktu minimal yang diperlukan untuk memperbaiki kualitas kehamilan pada pasangan baru,” ucapnya.
Seluruh dinas terkait, ujar Ruspal, senantiasa berkolaborasi dalam mewujudkan Desa Tupak Raja yang bebas stunting sesuai dengan visi misi yang telah diprogramkan Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu, yaitu Dairi Sehat, Dairi Cerdas, dan Dairi Unggul. (As)