Rabu, September 18, 2024
BerandaPemerintahPunguan Marga Tambunan Dan Simamora Kenegerian Sigotom Restui Satika Sarlandy Melanjutkan Pembangunan...

Punguan Marga Tambunan Dan Simamora Kenegerian Sigotom Restui Satika Sarlandy Melanjutkan Pembangunan Untuk Kesejahteraan Masyarakat Tapanuli Utara

Taput (Neracanews) – Kurang lebih 1500 warga masyarakat Kenegerian Sigotom kecamatan Pangaribuan dari kumpulan marga Tambunan dengan Simamora merestui dan dukung Bakal Calon Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Utara, bertempat di Desa Sitonggi-tonggi Parratusan Sigotom. Sabtu (14/9/2024).

Warga masyarakat kenegerian Sigotom mendeklarasikan dukungannya dan memanjatkan doa kepada Satika Simamora – Sarlandy Hutabarat, agar direstui Tuhan terpilih dalam Pilkada 27 November mendatang, sehingga bisa melanjutkan program dan pembangunan yang sudah mereka rasakan dalam kurun waktu 10 Tahun terakhir yang telah dilaksanakan mantan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.

Acara yang diawali dengan kebaktian dan selanjutnya pemberian dekke dan ulos oleh marga Tambunan dan Simamora kepada Satika – Sarlandy sebagai salah satu bentuk doa dan dukungan kepada Satika Simamora – Sarlandy Hutabarat.

Salah satu tokoh masyarakat kenegerian Sigotom, Domu Tambunan dalam kesempatan itu mengatakan bahwa warga kenegerian Sigotom sudah bulatkan tekad dan satu hati dan mendukung Satika Simamora – Sarlandy Hutabarat di Pilkada Tapanuli Utara 27 November, mendatang.

“Semoga apa yang kita cita citakan, direstui oleh Tuhan. Satika – Sarlandy terpilih menjadi pemimpin di Taput. Supaya program- program yang dilakukan mantan Bupati Taput bapak Nikson Nababan yang sudah berakhir april 2024 ini, bisa kemudian dilanjutkan,” ucap Domu Tambunan.

Domu menjelaskan, mereka telah merasakan banyaknya program dan pembangunan yang dilakukan olen mantan Bupati Taput secara khusus di kenegerian Sigotom. “Jalan jalan yang dulunya rusak sudah di hot mix. Pembangunan jalan dari Sigotom menuju simanampang kecamatan Siatas Barita sehinggga mempercepat kami jika ingin ke Tarutung.

Demikian juga pembukaan jalan dari Sopo Raru menuju Pahae julu dan jalan dusun ke dusun agar bisa dilanjutkan nanti oleh Satika Simamora – Sarlandy Hutabarat. Oleh karena itu kami janji akan memberikan kemenangan di sigotom ini agar nanti sigotom ini lebih diperhatikan,” ucapnya.

Sementara itu, Nikson Nababan selaku ketua umum tim pemenangan Satika Simamora – Sarlandy Hutabarat mengatakan, pembangunan yang sudah terlaksana di sigotom agar dilanjutkan dan ditingkatkan oleh Satika Simamora – Sarlandy ketika nanti sudah direstui Tuhan memimpin Kabupaten Taput lima tahun kedepan.

“Program alat berat mengolah lahan gratis yang sudah dirasakan masyarakat selama ini harus dilanjutkan. Pengangkatan pejabat tidak karena adanya pemberian uang jabatan, pengangkatan ribuan honorer menjadi PPPK. Itu semua harus dilanjutkan. Tetapi saya tidak tau, apakah ini yang katanya mau diubah oleh pihak seberang. Karena mereka selalu bilang perubahan,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, pembangunan itu bukan hanya pembangunan fisik seperti jalan dan jembatan. Tetapi pembangunan manusia juga tidak kalah penting.

“Saya kasihan banyak honor yang sudah puluhan tahun bekerja namun digaji lima ratus ribuan. Bagaimana mungkin guru dan tenaga kesehatan bisa bekerja dengan baik kalau hanya digaji lima ratus ribuan. Makanya saya usulkan tiga ribuan honorer diangkat menjadi PPPK dan sekarang mereka sudah bergaji 3 jutaan. Tentu ekonomi mereka sudah lebih baik sekarang,” jelasnya.

Nikson juga menyayangkan pihak lain yang menyebut pembangunan berkurang karena kebijakannya mengangkat ribuan PPPK.

“Seperti yang saya bilang tadi pembangunan fisik dan manusia harus seimbang. karena jalan jalan desa sudah lebih baik, semua desa juga sudah masuk listrik, maka saya harus seimbangkan dengan pembangunan manusia. Dan kalaupun masih harus ada pembangunan fisik yang harus dilaksanakan, maka itu adalah tugas Bupati – Wakil Bupati yang terpilih nanti. Kalau tidak siap jangan maju. Jangan menjadi program saya yang sudah diterima masyarakatnya menjadi dijelek jelekkan,” katanya.

Nikson meminta agar mayarakat cerdas dengan adanya teori penggembosan menyebut majunya Satika Simamora adalah praktik pembentukan dinasti. Padahal, Pilkada adalah proses demokrasi di mana warga masyarakat menentukan pilihannya.

“Satika simamora ini diperintah partai untuk maju sebagai Cabup karna hasil surveinya tinggi dan diinginkan masyarakat. Bahkan lebih tinggi dari saya yang sebelumnya ingin maju di Pilgub sumut. Makanya saya mengalah tidak maju di Pilgub sumut dan harus siap dengan perintah partai agar ibu satika yang maju sebagai cabup,” kata Nikson Nababan yang juga merupakan ketua DPC PDI Perjuangan Taput tersebut.

Selain itu, Nikson juga mengatakan agar masyarakat cerdas dalam hal menyikapi isu gender perempuan yang tidak bisa menjadi pemimpin. Dijelaskannya, perempuan dan laki-laki punya hak sama untuk menjadi pemimpin. Dan di beberapa daerah, perempuan sudah menjadi kepala daerah.

“Dan bukan hanya ibu Satika, ada pak Sarlandy yang nantinya akan mendampingi ibu Satika. Pak sarlandy sudah pengalaman. Demikian juga ibu satika, lebih baik memilih yang sudah pengalaman daripada yang belum pengalaman sama sekali,” katanya.

Satika Simamora dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih sudah didoakan warga masyarakat kenegerian Sigotom. Ia juga mengatakan tidak pernah mengharapkan untuk mencalonkan sebagai calon Bupati. Namun berdasarkan hasil survei tingkat elektabilitasnya tinggi, sehingga membuat partai menugasinya dan mereka tidak bisa menolak.

“Kami diperintah partai untuk melakukan yang terbaik yang diperintah partai, melayani masyarakat. Saya sudah siap. Dan saya sudah mempersembahkan diri saya untuk menerima yang sakit sekalipun, asal saya bisa melayani dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” katanya.

Sarlandy Hutabarat juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga masyarakat Kenegerian Sigotom yang sudah mendoakan dan memberikan dekke dan ulos bagi Satika – Sarlandy sebagai doa kepada pasangan tersebut.
Ia menjelaskan, kepala daerah adalah harus sosok yang merakyat, orang yang mengerti apa kebutuhan kebutuhan rakyat dan kriteria itu ada pada Satika Simamora.

“Ibu Satika sudah pengalaman dalam kemasyarakatan selama 10 tahun menjadi ketua PKK, dekranasda, Bunda PAUD dan jabatan lainnya. Dan perlu saya sampaikan laki – laki dan perempuan sama hak. Megawati pernah jadi presiden. Di jatim ada tiga calon gubernur yang semuanya adalah perempuan,” katanya. (Henry)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments