Taput (Neracanews) – Wakil Bupati Tapanuli Utara Deni Parlindungan Lumbantoruan menerima kunjungan Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo. Dalam pertemuan tersebut, beliau menyampaikan sambutan hangat serta apresiasi atas kepedulian PLN yang bergerak cepat memulihkan penerangan di sejumlah titik longsor di Adiankoting, seperti Desa Dolok Nauli dan Desa Adiankoting. Sebelumnya, seluruh Kecamatan Adiankoting sempat gelap gulita, dan kini penerangan sudah kembali pulih.
Beliau juga berharap PLN dapat membantu memberikan tambahan lampu portabel, genset portabel, serta fasilitas Starlink untuk mendukung kebutuhan di lokasi terdampak.
Pada kesempatan ini, PLN juga turut memberikan bantuan sembako dan permakanan, yang telah diterima oleh Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Tapanuli Utara, hari Sabtu (29/11/2025).
Sementara itu, Dirut PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa PLN berkomitmen menyelesaikan pemulihan jaringan listrik di seluruh wilayah terdampak bencana, khususnya Kecamatan Adiankoting dan sekitarnya.
Sebelumnya, dalam Laporan Terkini Penanganan Bencana di Kecamatan Adiankoting (Desa Siantar Naipospos, Torhonas, dan Pansur Batu) pada hari Jumat (28/11/2025), Tim Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Tapanuli Utara meninjau kondisi menuju Torhonas, didampingi Kepala Desa dan unsur PSM. Hadir juga Tim Bappelitbangda (Plt. Kaban dan Kabid Fisik), Kepala Desa Siantar Naipospos, Perangkat Desa Torhonas, Kepala Desa Pansur Batu, serta PSM.
Di sepanjang jalur Aek Nasia – Pansur Batu hingga perbatasan Torhonas ditemukan ±15 titik longsor, termasuk 2 titik besar yang membuat akses hanya bisa dilalui kendaraan gardan 2. Jalan terputus di Aek Naoto sehingga tim belum dapat mencapai Torhonas. Bantuan sembako dan permakanan untuk Torhonas dan Siantar Naipospos sementara dititipkan di rumah Kepala Desa Pansur Batu, dan akan dilansir besok dengan sepeda motor dan berjalan kaki.
Bantuan dilansir dari Aek Nasia menuju rumah Kepala Desa Pansur Batu karena badan jalan tertimbun dan membutuhkan alat berat. Satu unit alat berat sudah bekerja, namun tambahan alat masih diperlukan untuk membuka akses hingga Torhonas dan Siantar Naipospos.
Di Pansur Batu, kebutuhan sembako meningkat karena akses yang sulit dan sekitar 70% lahan pertanian warga tertimbun. Listrik padam dari Aek Nasia hingga Pansur Batu, dan jaringan internet tidak tersedia. Beberapa rumah mengalami kerusakan, termasuk milik keluarga Marga Tarihoran, Simamora br. Hutapea, Simanjuntak, Simamora, dan Mauliate Tobing. Perkiraan warga terdampak: Pansur Batu ±205 KK, Pansur Batu I ±120 KK, Pansur Batu II ±81 KK, Torhonas ±172 KK, Siantar Naipospos ±222 KK.
Akses menuju desa-desa terdampak masih terputus dan memerlukan tambahan alat berat karena banyak titik longsor yang harus dibersihkan. Ketersediaan sembako di Torhonas, Siantar Naipospos, serta Pansur Batu I dan II masih terbatas sehingga perlu penambahan besok – para Kepala Desa akan mengajukan permintaan ke posko. Kondisi lahan pertanian yang tertimbun diperkirakan berdampak pada mata pencaharian masyarakat selama 1–2 bulan ke depan. (Henry)



