Neracanews | Medan – Aksi kejahatan dengan modus buka showroom telah memakan korban dikota medan. Tak pandang bulu, korban penipuan ini menyasar seorang dokter di Kota Medan.
Kepada wartawan korban dr Renny Nasution menerangkan terkecoh atas aksi tipu daya pelaku berinisial nama DD alias Putara dibantu oleh rekannya untuk meyakinkan korban untuk membeli satu unit sepeda motor jenis scupy.
Sadar ditipu oleh pelaku setelah sepeda motor scupy yang ia pesan di Showroom yang berada di Jalan Karya Sei Agul Medan Barat tak kunjung sampai.
” Saya mengetahui ditipu setelah kreta yang saya pesan tak kunjung datang. Kami hubungi dia sudah menghindar, padahal uang telah saya berikan sebanyak 21 juta rupiah” beber dr Renny Nasution, Selasa (21/03/2023).
Tambahnya, pertama ia serahkan uang tunai 11 juta rupiah dengan dalih agar surat – surat sepeda motor segera dilengkapi oleh pelaku.
Pemberian uang yang kedua dilakukan dengan cara di transfer. Karena kita butuh kendaraan dengan segera maka kita berharap diantar kretanya dirumah ucap dokter yang bertugas di Puskesmas Helvetia itu.
Tidak terima menjadi korban penipuan, dr Renny Nasution melaporkan atas dugaan tindak pidana penipuan di Polrestabes Medan pada hari Jumat tanggal 27 Oktober 2022 pukul 12.00 wib tahun lalu, terlapor atas nama DD alias Putara dengan kerugian 21 juta juta rupiah.
Usut punya usut, ternyata dr Renny Nasution tidak seorang diri yang menjadi korban penipuan tersebut.
Ia menemui warga yang juga menjadi korban penipuan modus showroom ini.
“Sudah banyak korban yang tertipu. Ada warga mencirim juga, dan warga lainnya juga sudah ada korban yang marah – marah karena telah ditipu. Korban Hotman kenak 22 juta, si Yani tertipu 11 juta, dan warga mencirim juga ada. Pokoknya ramailah datang warga ke showroom itu yang sudah kenak tipu” ucap dr Henny.
Ironisnya laporan dr Henny yang sudah memasuki satu tahun belum ada tanda – tanda pelaku kejahatan tersebut ditangkap Kepolisian.
Pelaku secara terang – terangan malah menantang kalau pun dilapor tidak akan ditangkap Polisi karena ada dekingannya orang kuat katanya.
” Malah di tantang via percakapan WA dibilang jangankan sama Polisi, Jenderal sekalipun tidak gentar, kalau pun ditangkap paling cuman tiga bulan sudah lepas ” ucap Henny menirukan ucapan pelaku dihadapan awak media.
dr Renny Nasution berharap agar Kepolisian menindak tegas oknum pelaku untuk mencegah adanya kembali korban – korban berikutnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Res Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, melalui penyidik Briptu Frenderik Butar – butar menerangkan bahwa laporannya sudah digelar dan menunggu Kasat.
Udah dinaikkan sidik baru siap digelar, tapi karena Kasat kami sedang diluar kota, mungkin nanti kalau Kasat sudah datang dikirimkan Surat Pemberitahuan Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada pelapor ucap Frenderik kepada wartawan.
Disinggung banyaknya korban yang telah menjadi korban, menanggapi itu Frenderik mengatakan sudah disampaikan kepada korban sebaik mungkin akan kita tanggapi katanya. (021).