Humbahas (Neracanews) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbang Hasundutan terus berupaya mempercepat transformasi digital dalam pengelolaan kearsipan. Sebagai langkah nyata, Bupati Humbang Hasundutan, Oloan Paniaran Nababan, yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Jaulim Simanullang, membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi). Acara ini dilaksanakan di Aula Hutamas Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, pada Kamis, 27 November 2025.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Jaulim Simanullang, Bupati Humbang Hasundutan, Dr. Oloan Paniaran Nababan, SH, MH, menekankan pentingnya pemanfaatan Aplikasi Srikandi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih cepat, transparan, efisien, dan akuntabel. Hal ini sejalan dengan arah penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Aplikasi Srikandi merupakan platform kearsipan digital nasional yang dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan arsip di seluruh instansi pemerintahan. Melalui penerapan aplikasi ini, Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan berkomitmen untuk mendorong percepatan penerapan SPBE sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada para narasumber yang hadir memberikan pelatihan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia berharap kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kapasitas aparatur dalam mengoperasikan aplikasi kearsipan digital.
Kepala Bagian Prokopim Setdakab Humbang Hasundutan, Irma Simanungkalit, melaporkan bahwa bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mempercepat distribusi surat, memfasilitasi tanda tangan elektronik, mengoptimalkan pengarsipan, meningkatkan akuntabilitas, menghemat biaya operasional, serta mempermudah koordinasi antarinstansi melalui penerapan sistem kearsipan digital yang terintegrasi.
Bimtek ini diikuti oleh 120 peserta, terdiri dari 97 orang perwakilan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 23 orang dari Sekretariat Daerah. Narasumber yang dihadirkan berasal dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), yaitu Hafid Furqoni, S.S., Arsiparis Ahli Madya sekaligus Ketua Tim Pembinaan Kearsipan Wilayah Barat I. (Henry)



