Kamis, Oktober 17, 2024
BerandaPemerintahBupati dan Wakil Bupati Karo Dengarkan Pidato Presiden RI

Bupati dan Wakil Bupati Karo Dengarkan Pidato Presiden RI

Karo – Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang, dan Wakil Bupati Karo, Theopilus Ginting beserta jajaran Forkopimda Karo, pimpinan dan anggota DPRD serta para kepala OPD Pemkab Karo mendengarkan pidato presiden Joko Widodo dari ruang paripurna DPRD Karo.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/08/2024), dengan mengenakan busana adat asal Provinsi Jakarta (Betawi).

Presiden menyampaikan genap 10 tahun saya menjabat sebagai Presiden RI, dan genap 5 tahun Bapak Prof. KH. Ma’ruf Amin menjabat sebagai Wakil Presiden RI periode 2019-2024. Sebuah tanggung jawab dan kepercayaan besar yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya.

“Dimana, sebuah mandat dan amanah besar, yang tidak pernah kami pikirkan sebelumnya. Sejak hari pertama saya menerima amanah ini, saya sangat menyadari akan ada banyak gelombang yang harus dihadapi, akan banyak tantangan yang harus diselesaikan,”.

Tetapi sedari awal, saya juga yakin dan sangat percaya, bahwa saya tidak sendirian. Ada cita-cita dan harapan masyarakat, ada dukungan dan doa dari rakyat yang selalu mengiringi serta menguatkan.

Saya yakin, senyum, sapa dan doa bapak ibu saudara-saudara sebangsa setanah air semua adalah sumber kekuatan saya. Dan hari ini 16 Agustus 2024, di momen terakhir saya bersama Prof KH Ma’ruf Amin berdiri di sini, izinkan kami menyampaikan terima kasih yang tulus.

Dan, terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada bapak ibu semua, kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun berada yang selama 10 tahun ini telah dengan kuat bersama-sama melintasi tantangan demi tantangan menapaki langkah demi langkah, menghadapi terjadinya perubahan demi perubahan, sehingga kita sebagai sebuah bangsa yang besar bisa sampai pada titik ini. Titik yg bisa menjadi titik lontar untuk menggapai kemajuan bersama di masa yang akan datang.

Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru dengan pembangunan yang Indonesia sentris. Membangun dari pinggiran, membangun dari desa & membangun dari daerah terluar.

Sampai saat ini kita telah membangun 366 ribu km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan dan 1,1 juta hektar jaringan irigasi baru.

Sehingga kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% di tahun 2023, sehingga kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024.

Kita juga mampu memperkuat persatuan kita karena akses yang lebih merata dan berkeadilan. Selain itu, ketangguhan kita sebagai sebuah bangsa juga terbukti dari daya tahan kita dalam menghadapi pandemi Covid-19, perubahan iklim serta dalam menghadapi geopolitik dunia yang semakin memanas.

Patut kita syukuri, alhamdulillah, Indonesia merupakan 1 dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di atas 5%, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat.

 

Dimana wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6% dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20%. Inflasi juga terkendali di kisaran 2-3%, saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa. Bahkan ada yang mencapai lebih dari 200%, dan  angka kemiskinan ekstrim mampu kita turunkan dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024, dan angka stunting mampu kita kurangi dari sebelumnya 37% menjadi 21,5% di tahun 2023 serta tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% di tahun 2024.

  1. 361 Triliun rupiah anggaran untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia, 113 Triliun rupiah anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 10 juta siswa per tahun, mulai dari SD sampai SMA/SMK di seluruh Indonesia, 225 Triliun rupiah anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun, dan 60,3 triliun rupiah anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat, pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas, pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama. Di sisi lain kita juga telah mengambil langkah besar untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah, tapi mengolahnya dulu di dalam negeri.

Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah,  dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaga yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, seperti perkebunan, pertanian, dan kelautan.

Alhamdulillah, sampai saat ini telah terbangun smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara lebih dari 158 T rupiah selama 8 tahun ini.

Kita ingin kekayaan yang ada di negeri ini, anugerah Allah SWT untuk negeri ini, dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dan dapat dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat.

Oleh sebab itu, kita juga telah mengambil kembali aset kita yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, yang selama puluhan tahun diambil manfaat besarnya oleh pihak asing seperti Freeport, Blok Rokan dan Newmont

Selain itu, di saat dunia mulai mengarahkan masa depannya ke ekonomi hijau, Indonesia juga tidak ingin kehilangan momentum, karena Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, dimana sekitar lebih dari 3.600 GW baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut dan bio energi, sehingga kita terus konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia.

Kita melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap karena transisi energi yang ingin kita wujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan, yang terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat.

Di sektor teknologi dan digitalisasi kita juga patut bersyukur, untuk pertama kalinya, kita memiliki Ina Digital. Sebuah digitalisasi layanan pemerintah yang terintegrasi untuk mempercepat dan mempermudah layanan bagi masyarakat, cakupan elektrifikasi terus kita perluas hingga mencapai 99% di tahun 2024. Demikian juga dengan cakupan internet yang terus ditingkatkan hingga mencapai 79% di tahun 2024.

Ini akan jadi ekosistem yang baik untuk mendorong digitalisasi UMKM dan pengembangan start up Indonesia. Sehingga akan melahirkan semakin banyak entrepreneur muda berkualitas di negeri ini.

Dukungan produk dalam negeri juga kita berikan perhatian khusus dengan memprioritaskan belanja APBN, APBD, dan BUMN untuk produk-produk dalam negeri, karena kita ingin apa yang berasal dari rakyat, dapat kembali ke rakyat & bermanfaat maksimal untuk rakyat.

Di bidang hukum, kita juga patut bersyukur. Setelah 79 tahun merdeka, akhirnya kita memiliki Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang baru sebagai upaya memodernisasi hukum Indonesia serta UU Cipta Kerja yang merevisi 80 UU dan 1.200 pasal sebagai upaya menderegulasi peraturan yang tumpang tindih.

Kita juga sudah memiliki UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual untuk memberikan perlindungan yang nyata, yang lebih kuat, terutama bagi perempuan & anak-anak. Ini adalah hasil kerja keras kita bersama, ini adalah pondasi besar kita bersama, ini adalah bukti bahwa persatuan kita, bahwa kerukunan kita, bahwa kerja keras & kegotongroyongan kita dapat membawa Indonesia melompat lebih tinggi lagi.

“Oleh sebab itu, saya sangat menghargai, sangat mengapresiasi dukungan dan kerja sama seluruh Lembaga Negara dalam menopang lompatan kemajuan Indonesia, mulai dari MPR RI yang telah berperan aktif memperkokoh ideologi negara, memperdalam rencana penyusunan Pokok-Pokok Haluan Negara dan menjaga silaturahmi antar tokoh bangsa, DPR RI yang telah menjalankan fungsi legislasi. Menjalankan fungsi penganggaran dan pengawasan, merumuskan RAPBN 2025 untuk suksesi transisi pemerintahan dan menyelesaikan banyak UU strategis.

Seperti UU Ibu Kota Negara, UU Daerah Khusus Jakarta, UU Informasi dan Transaksi Elektronik, UU Aparatur Sipil Negara, dan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak.

DPD RI yang terus mengawal kemandirian daerah otonom. Menginisiasi inisiatif rancangan legislasi, melakukan pengawasan pelaksanaan UU dan Perda, serta memberi perhatian khusus terkait agraria dan pangan.

Begitu juga dengan BPK RI yang telah mengawasi  penggunaan anggaran negara, serta memperkokoh kepercayaan dan kepemimpinan Indonesia di dunia internasional, melalui keaktifannya dalam organisasi dan forum-forum global.

MK RI yang telah menangani lebih dari 202 perkara pengujian UU & mengadili sengketa Pemilu, serta MA RI beserta lembaga peradilan di bawahnya yang mengadili dan melakukan penguatan restorative justice untuk menyelaraskan kepentingan korban dan pertanggung jawaban terdakwa tanpa melalui pemidanaan.

Begotu juga dengan Komisi Yudisial RI yang telah berperan aktif mewujudkan hakim berintegritas dan berkualitas guna meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap institusi kehakiman di negara kita.

“Sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna. Sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya, sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil dan sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya.

Oleh sebab itu, di penghujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada Bapak Ibu Saudara Saudara Sebangsa dan Setanah air, kepada seluruh rakyat Indonesia tidak terkecuali satupun.Ini adalah yang terbaik yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia.

Saya tahu bahwa hasil yang kita capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir. Belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan  Bapak Ibu semua.

Namun saya yakin dan percaya, dengan persatuan dan kerjasama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat serta menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.

Terakhir, kepada Presiden Terpilih Bapak Jendral TNI (Purn) Prabowo Subianto, tahun depan, Insyaallah bapak yang akan menyampaikan pidato kenegaraan.

“Nanti pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto. Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dari Pinggiran, dari Daerah Terluar, dari Desa dan dari pusat-pusat Kota kepada bapak,” ujarnya.

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto pada pemerintahan periode mendatang.

Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! Merdeka! Merdeka! Merdeka!.

Acara ini turut dihadiri Wapres ke 6 Jenderal (Purn) Tri Sutrisno dan Wapres ke 10 dan 12, Jusuf Kalla.(As)

RELATED ARTICLES
FKUB EXPOspot_img
JOB FAIR MINI MEDAN 2024spot_img
CARA PENULARAN TUBERKULOSIS (TBC)spot_img

Most Popular