Senin, Oktober 6, 2025
spot_img

Pesta Njuah-Njuah Gelar Permainan Tradisional Anak, Bupati Dairi: Kegiatan Positif Alihkan Anak dari Candu Gadget

DAIRI – Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu menyempatkan waktu memantau penyelenggaraan Pesta Njuah-Njuah hari kedua di Stadion Utama Sidikalang, Jumat (3/11/2023).

“Saya sengaja meninggalkan kegiatan saya untuk melihat kegiatan hari kedua penyelenggaraan Pesta Njuah-Njuah ini. Hari ini saya senang sekali bisa menyaksikan anak-anak mengikuti lomba marjalengkat (Egrang), Mergalah, lomba mewarnai tingkat TK dan SD, dan lomba mersinabul,” katanya.

“Saya senang Pesta Njuah-Njuah mampu bangkitkan kembali permainan tradisional seperti marjalengkat atau egrang, dan margalah. Permainan ini sedikit banyak akan mampu mengalihkan perhatian anak-anak kita ketergantungan gadget. Ini sangat positif,” kaatanya lagi.

Eddy Berutu juga menegaskan, permainan marjalengkat ini memiliki filosofi tersendiri bahwa hidup harus memiliki fondasi yang kuat. Fondasi yang kuat itu dapat dibangun lewat ilmu pengetahuan dan sikap (attitude).

“Marjalengkat ini bisa menjadi filosofi pondasi hidup lewat ilmu pengetahuan dan sikap. Hidup itu butuh keseimbangan. Demikian juga halnya permainan Mergalah yang melahirkan keakraban yang selaras dengan visi misi Dairi Unggul yaitu Harmoni keberagaman, Itu intinya,” ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Lukas Sinaga, salah seorang peserta Marjalengkat dari SMAN 1 Sidikalang. Pesta Njuah-Njuah ini telah menambah pengetahuan baru tentang permainan tradisional.

“Karena pesta Njuah-Njuah ini saya jadi tahu, ada permainan Marjalengkat dan Mergalah.

Awalnya kami tidak mengenal permainan Mergala dan Merjalengkat ini. Tapi melalui pesta Njuah-njuah ini, kami jadi tau kalau ternyata ini adalah permainan tradisional yang sekarang sudah tidak dikenal banyak orang. Jadi terima kasih untuk Pemkab Dairi yang sudah memperkenalkan kembali permainan ini,” katanya sumringah.

Sebagai informasi permainan marjalengkat merupakan salah satu permainan tradisional khas Indonesia yang juga digolongkan sebagai bagian dari olahraga tradisional.

Sedangkan permainan Mergalah adalah salah satu permainan tradisional berkelompok (grup) yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3- 8 orang. Permainan tradisional Mergalah ini mempunyai nilai-nilai positif, yaitu perkenalan dan membangun keakraban, membangun kepercayaan, membangun kerjasama, membangun komunikasi, membangun konsentrasi dan kepekaan, dan membangun kreatifitas.

Turut hadir dalam kunjungan ini, Kadis Pendidikan, JW. Purba, Sekdisparbudpora, Agel Siregar, Ketua TP PKK Romy Mariani Simarmata Eddy Berutu, serta para peserta, dan undangan lainnya. (As)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Untuk Anda

Terpopuler

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

39 Personil Yang Berprestasi Diberikan Penghargaan Oleh Kapolres Binjai

BINJAI | Kapolres Binjai Akbp Bambang C. Utomo, S.H., S.I.K., M.Si., berikan reward atau penghargaan terhadap personil polres Binjai yang berprestasi dalam tugas, di...

Mengaku Tugas PLN Datangi Warga Lalu Kabur

Medan - Dua oknum mengaku dari pihak PLN membawa surat tugas yang sudah kedaluarsa mendatangi rumah warga alasan pemeriksaan, di jalan Ambai, Kelurahan Sidorejo...

Ribuan Alumni Meriahkan Janabadra Club Rendezvous 2025 dan Dies Natalis UJB ke-67

LEBIH dari seribu alumni Universitas Janabadra atau UJB memadati halaman kampus merah dalam acara Janabadra Club Rendezvous (JCR) 2025, dalam rangka memperingati Dies Natalis...

PSBD Asahan ke-6 Hadirkan Inovasi: Sinergi Budaya, Ekonomi Digital, dan Vokasi

Kisaran — Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-6 Kabupaten Asahan tahun ini tampil berbeda dengan menghadirkan beragam inovasi yang memperkuat sinergi antara pelestarian budaya...

Dari PSBD Menuju Taman Kebhinekaan: Asahan Tunjukkan Kekuatan dalam Keberagaman

Kisaran – Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-6 Kabupaten Asahan tidak sekadar menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi momentum penting dalam memperkokoh jati diri dan...