Karo | Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tinjau lokasi pengembalaan ternak sapi dan kerbau di perjalangen Mbalmbal Nodi Desa Mbalmbal Petarum Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo, Selasa (1/11/2022).
Dalam kunjungan itu Wabup Karo turut didampingi Dandim 0205/Tanah Karo Letkol Inf Benny Angga Ambar Suoro, Kapolres Tanah Karo AKBP Nicolas Sidabutar SH SIK MH, Kajari Kabupaten Karo Tri Sutrisno SH beserta rombongan Kasat Pol-PP Gelora Purba, Kadis Pertanian dan Peternakan Metehsa Purba SP, Pasi Inteldim 0205/TK Kapten Inf Gandhi N Hartanto dan Unsur Muspika Laubaleng.
Peninjauan itu dilakukan guna melihat langsung peternakan sapi dan kerbau yang selama ini sering menuai perselisihan antara pengembala dan warga setempat, mengingat Mbalmbal Nodi merupakan areal pengembalaan ternak terbesar di Wilayah Kabupaten Karo.
Areal penggembalaan ternak sapi dan kerbau itu adalah milik Pemerintah Kabupaten Karo yang diperuntukan bagi pengembalaan ternak masyarakat sekitar.
Di kesempatan peninjauan itu Forkopimda Karo dan Muspika Kecamatan Laubaleng melakukan musyawarah sekaligus bersilaturahmi dengan warga dan para pengembala setempat dan penggarap, untuk membahas lahan perjalangan peternakan di Mbalmbal Petarum.
Dalam musyawarah itu para peternak memohon kepada Pemerintah Kabupaten Karo supaya lahan pengembalaan ternak Mbalmbal Nodi dikembalikan fungsinya seperti semula, mengingat lahan peternakan warga sudah semakin sempit akibat ulah para penggarap, warga.
Perlu diketahui jumlah penggarap di areal pengembalaan Mbalmbal Petarum adalah sebanyak 167 orang.
Sedangkan luas lahan pengembalaan ternak seluas 682 hektar yang tersebar si kawasan Dusun Gelongong, Dusun Paya Mblang, Desa Petarum, Desa Mardinding dan Desa Perbulan.
Sedangkan jumlah peternak sebanyak 74 kepala keluarga, lahan yang telah ditanam jagung sekitar 440 hektar dan tanaman sawit berkisar 9 hektar, coklat 15 hektar, sehingga jumlah lahan parjalangan yang sudah digarap sekitar 464 hektar dan sisa lahan perjalangan 218 hektar. (Afs)