Tanjungbalai – naracanews.com – Pemerintah Kota Tanjungbalai mendorong transformasi peran guru dalam membentuk generasi unggul melalui Konferensi Kota XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tanjungbalai, yang resmi dibuka oleh Wali Kota Mahyaruddin Salim, Kamis (7/8/2025), di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Muhammad Fadly Abdina, unsur Forkopimda, perwakilan PGRI Provinsi Sumut, Samsul Marpaung, Kepala Dinas Pendidikan Mariani, Ketua PGRI Tanjungbalai Sri Gunawan, serta para kepala sekolah tingkat SD dan SMP se-Kota Tanjungbalai.
Dengan mengusung tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas”, konferensi ini menjadi titik balik penting dalam mengevaluasi kinerja organisasi, merancang arah strategis lima tahun ke depan, serta memilih kepengurusan baru yang tangguh dan visioner.
“Konferensi ini bukan hanya ajang internal organisasi, tapi forum strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan Kota Tanjungbalai,” tegas Wali Kota Mahyaruddin dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa PGRI memiliki peran vital sebagai wadah profesional guru dalam meningkatkan kualitas, memperjuangkan hak-hak guru, dan menjadi mitra aktif pemerintah dalam pembangunan pendidikan.
Mahyaruddin juga mendorong sinergi PGRI dengan program-program strategis pemerintah, seperti dukungan terhadap pengembangan Politeknik Tanjungbalai dan program BAZNAS, yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan mempercepat pembangunan infrastruktur publik seperti masjid, sekolah, serta fasilitas sosial lainnya.
“Kami harap dukungan PGRI terhadap program pengumpulan dan penyaluran zakat yang kini menjangkau fakir miskin, yatim piatu, dan masyarakat rentan lainnya dapat terus ditingkatkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menyoroti data dari DTSEN Kementerian Sosial yang mencatat masih ada 12.637 Kepala Keluarga di Tanjungbalai yang belum menerima bantuan sosial. Untuk itu, Mahyaruddin meminta para guru untuk ikut serta menjadi agen perubahan, menjaga profesionalitas dan loyalitas demi mewujudkan Tanjungbalai EMAS (Elok, Maju, Agamais, dan Sejahtera).
Ia berharap, kepengurusan PGRI terpilih mampu menjadi penggerak utama perjuangan nasib guru, memperkuat solidaritas, dan menjaga keharmonisan dalam tubuh organisasi.
“Siapa pun yang terpilih, harus mampu merangkul seluruh anggota dan menghindari perpecahan. PGRI harus tetap solid,” tegasnya.
Perwakilan PGRI Sumatera Utara, Samsul Napitupulu, dalam sambutannya mengapresiasi dukungan penuh dari Wali Kota terhadap keberlangsungan organisasi guru.
“Kita harap Ketua PGRI terpilih mampu membawa perubahan positif dan menjaga semangat kebersamaan di kalangan guru. Pendidikan yang berkualitas tidak lepas dari kolaborasi kuat antara PGRI dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Sri Gunawan Terpilih Pimpin PGRI Tanjungbalai 2025–2030
Dalam pemilihan yang menjadi puncak Konferensi, Sri Gunawan resmi terpilih sebagai Ketua PGRI Kota Tanjungbalai masa bakti 2025–2030. Ia didampingi oleh Junaidi Ngateman sebagai Sekretaris dan Nina Sinaga sebagai Bendahara.
Dengan kepengurusan baru ini, harapannya PGRI semakin berperan aktif dalam pembangunan pendidikan dan menjadi pelopor transformasi guru menuju Indonesia Emas.
(Ilham)