Mandailing Natal – Insan pers dan media massa di era kebebasan pers jangan sampai menyajikan berita menyimpang dari kaidah jurnalistik apalagi menjurus kepada berita hoax dan pencemaran nama baik person tertentu. Panyabungan, Senin (17/01/2021).
Demikian pesan Ketua MPC Pemuda Pancasila Kab Madina Akhmad Arjun Nasution saat dimintai tanggapannya terkait rencana Agenda Pelantikan dan Program Kerja 100 hari KWRI (Komite Wartawan Republik Indonesia) Kab Madina yang diketuai oleh Bode Tanjung yang juga Wakil Ketua II MPC PP Kab Madina
Arjun menjelaskan, bahwa penerapan kebebasan pers di negara demokrasi harus tetap dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Bukan malah mewujudkan ketegangan-ketegangan yang berpotensi menuai konflik sebagai imbas dari kebebasan pers yang melampaui batas dan kebablasan. Arjun menyarankan agar Media massa dan para awak media, seyogyanya selalu menyajikan berita objektif, independen dan berimbang. Narasi yang disajikan dalam berita harus bersifat aktual dan faktual, bukan hanya sekadar dugaan tak berdasar apalagi menjurus kepada fitnah dan rekayasa.
Fenomena saat ini, kata Arjun bermunculannya berita hoax melalui media massa atau portal-portal berita dan media sosial belakangan ini, menurutnya malah menimbulkan keresahan dan ketidakpercayaan masyarakat baik kepada pemerintah, TNI/Polri bahkan kepada pers itu sendiri. Kemunculan berita-berita hoax menurut Arjun bisa menimbulkan segmen yang tidak sehat di alam demokrasi, bahkan banyak masyarakat menghabiskan energi sekadar berdebat kusir di dunia maya.
Terkait hal itu, Arjun menyarankan agar masyarakat apalagi pers tidak menyebarkan berita-berita yang diragukan kebenarannya apalagi yang diketahui hanya berita hoax. “Di sinilah peranan pers tentunya harus tetap menyajikan berita-berita berkualitas, faktual dan berimbang, dan dapat memberikan informasi kepada masyarakat lebih sejuk dan dinamis. Pers harus memberikan informasi, mendidik, menjembatani para pihak serta memberikan education dan hiburan kepada masyarakat,” ujar Arjun yang mantan anggota DPRD Kab Madina ini.
Ditambahkan juga, agar insan pers selalu agar mengedepankan profesionalisme dalam bekerja. Profesionalisme tersebut dilakukan dengan menerapkan dan mengedepankan prinsip cek dan ricek dalam pemberitaan dan pengelolaan media massa.
Selain mengedepankan prinsip cek dan ricek, Arjun juga mengajak insan pers, khususnya yang tergabung dalam KWRI untuk tidak melakukan penggiringan opini yang salah atau tidak benar.
“Janganlah sampai menggiring opini yang yang salah. Kita harus mengedepankan etika kita sebagai orang Mandailing yang selalu terbuka dan santun dalam berkomunikasi” terangnya.
Arjun menilai, KWRI memiliki nama baik dan profesional di mata masyarakat, untuk itu pihaknya meminta agar predikat baik tersebut harus tetap dipertahankan.
Arjun juga menjelaskan agar insan pers bisa memilah dan memilih keakuratan data dan vakidatas fakta dalam menyajikan informasi, serta bisa memisahkan antara hubungan personal dan hubungan pekerjaan/profesi. Dia mengingatkan, jangan sampai misalnya hubungan personal yang kurang baik bisa menghasilkan berita yang buruk dikarenakan adanya hubungan yang jelek antar personal tersebut. Tetap jaga objektifitas dalam pembuatan berita,” tegas Arjun
Arjun menilai KWRI Kabupaten Madina dibawah kepemimpinan saudara Bode Tanjung memiliki program kerja yang ril dalam mengedepankan profesionalisme dan meningkatkan kompetensi insan pers serta Bode Tanjung pasti memiliki komitmen untuk memberantas berita hoaks. Serta telah banyak melakukan kolsborasi dengan berbagai pihak untuk menunjukkan independensi dan profesionalisme jurnalisme. (AHS)