Taput (neracanews.com)- Permainan Marjalengkat dan Margala yang kita kenal sebagai olahraga tradisional, selama ini sudah lama tidak dimainkan oleh anak anak bahkan orang dewasa. Di perkotaan olahraga tradisional hampir punah, seiring kemajuan teknologi, sedang di pedesaan mungkin sebagian masih hidup, tetapi diperkirakan sudah tidak intensif dimainkan oleh anak anak.
Karena itu gagasan menggalakkan, Bupati Taput Drs. Nikson Nababan untuk mengangkat kembali olahraga tradisional yang merupakan bagian dari budaya kearifan lokal yang harus dilestarikan, ide ini tercetus saat beberapa insan pers seperti Rinto Aritonang, Henry Harianja dan Darwin Nainggolan, berbincang bincang di sela sela salah satu acara turnamen yang digelar beberapa waktu yang lalu. Bupati mengatakan gagasan ini perlu dukungan bersama.
Menurut Bupati, yang dimaksud dengan olahraga tradisional adalah permainan rakyat yang hidup dalam suatu masyarakat, yang telah mengakar, tumbuh dan berkembang, yang secara turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi.
Berlatar belakang perbincangan tersebut, Komunitas Olahraga Tradisional Tapanuli Utara yang digawangi beberapa jurnalis menggelar lomba Marjalengkat dan Margala tingkat SD dan SMP se Kabupaten Tapanuli Utara dalam rangka menyambut peringatan hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2022.
Lomba Marjalengkat dan Margala tingkat SD dan SMP Se Taput yang di buka Bupati Taput yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Taput Bontor Hutasoit, yang digelar pada 9 sampai dengan 10 November 2022, berlokasi di lapangan Tangsi Tarutung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Taput Bontor Hutasoit, mengatakan olahraga ini merupakan bagian dari pendidikan karakter. Permainan Margala dan Marjalengkat dituntut untuk bekerja kompak secara tim dan harmonisasi.
“Olahraga ini bagian dari kurikulum merdeka. Pelajar dituntut untuk belajar sambil bermain. Saya mengajak seluruh tenaga pendidik untuk melestarikan olahraga tradisional Margala dan Marjalengkat di setiap sekolah,” kata Bontor Hutasoit dihadapan Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan se Taput, Rabu (9/11/2022).
Bontor juga meminta agar kegiatan perlombaan olahraga tradisional ini menjadi agenda tahunan untuk dilaksanakan di Kabupaten Taput bagi para pelajar.
Olahraga tradisional, sebagaimana olahraga pada umumnya, memang menekankan kepada aspek fisik. Akan tetapi banyak juga yang dikombinasikan dengan seni. Namun yang penting adalah bahwa olahraga tradisional mengandung dan menumbuhkan nilai-nilai luhur, seperti kepemimpinan, keberanian, semangat bersaing, kebersamaan, kekompakan, persaudaraan. Jadi fungsi pokok olahraga tradisional ini adalah menanamkan, menumbuhkan, dan merawat nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan bersama masyarakat.
“Bermain sambil belajar, kita harapkan anak anak semakin bersemangat untuk belajar, bermainlah dengan jiwa Sportifitas serta kejujuran,” pungkas Bontor.
Sebelumnya, Ketua panitia pelaksana Darwin Nainggolan, bersama Sekretaris Anwar Manalu, Bendahara Henry Harianja, didampingi sejumlah panitia Rinto Aritonang, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperingati Hari Pahlawan tahun 2022. Melestarikan dan membangkitkan semangat olahraga tradisional sebagai kekayaan dan kearifan lokal di Taput.
Darwin menjelaskan, sebagai dampak dari kemajuan teknologi informasi di dunia, anak-anak kita sekarang diserang demam permainan elektronik, seperti PSP, game online dan lain-lain.
“Sesungguhnya kalau diamati, permainan jenis ini mendorong mereka untuk menjadi orang yang selfish, yang individualistis. Di kalangan orang dewasa pun kita jamak menyaksikan bagaimana orang yang duduk bersama-sama dan berdekatan, tetapi tidak saling berkomunikasi satu sama lain, karena masing-masing sibuk dengan handphone-nya sendiri-sendiri,”ucapnya.
Diharapkan melalui olahraga tradisional Batak ini semangat nasionalisme generasi muda Taput semakin tumbuh dan penghargaan kepada nilai-nilai kearifan lokal semakin tinggi.
Dijelaskannya, pertandingan tersebut dalam bentuk turnamen dengan terlebih dahulu dilakukan seleksi di tingkat kecamatan. Olahraga Margala dilaksanakan untuk pelajar SD dan SMP. Untuk Juara I dan II SD dan SMP tingkat Kecamatan menjadi peserta lomba di tingkat Kabupaten.
Olahraga Marjalengkat dilaksanakan untuk pelajar SD dan SMP. Juara I, II dan III bagi pelajar SMP di Kecamatan menjadi peserta lomba di tingkat Kabupaten.
Untuk peserta lomba Margala, satu tim berjumlah lima orang, ditambah dua orang cadangan dan jumlahnya tujuh orang. Sedangkan peserta lomba Marjalengkat bentuknya perorangan. Seluruh pertandingan tingkat Kabupaten akan dilaksanakan di lapangan Tangsi Tarutung, pada tanggal 9-10 November 2022.
Lomba Marjalengkat dan Margala tingkat pelajar SD dan SMP putra-putri akan memperebutkan Trophy Bupati Taput serta total hadiah sebesar 64 juta, buku dan piagam penghargaan. (Henry)