Neracanews | Mandailing Natal – Dua hari aksi masyarakat bersama OKP IPK (Ikatan Pemuda Karya) Pantai barat Kab. Mandaing Natal hampir terjadi Cheos (bentrok) dengan pihak utusan PTPN IV, diduga pihak perusahaan beri arahan anggota Scurity untuk memancing Ormas IPK lakukan aksi anarkis.
Satu komando anggota IPK tak terpancing manuver pihak perusahaan untuk aksi anarkis, mulai dari SDM dan Papam yang melarang masyarakat memasang tapal batas (patok) yang sudah lama dihilangkan, terjadi perdebatan dilapangan dan seorang Security memancing keributan dengan melakukan pemukulan terhadap anggota OKP IPK yang membuat suasana makin memanas dalam hal ini OKP IPK dengan satu komando sigab tidak melakukan tindakan balasan
Berkat ketegasan dan bimbingan anggota okp IPK yang turut kelapangan (lahan sengketa) hampir terpancing bentrok pisik, begitu juga masyarakat pemilik lahan.
Namun dengan spontan Ransus dari Kecamatan Batahan (Naza) dengan sigap menghimbau pada anggota nya untuk menahan diri, begitu juga ketua IPK sinunukan (Hairul Hasibuan) dengan sigab mengarahkan anggotanya supaya tidak melakukan tindakan balasan, dengan yel yel satu komando mari serahkan ke pihak hukum pemukulan ini tegas Hairul dan Naza disaat situasi memanas,
Awak media yang sejak awal mengikuti perjalanan unsur kepemudaan IPK kelokasi lahan II milik warga Transmigrasi yang di serobot pihak Perusahaan BUMN PTPN IV Kebun Timur Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, media mengabadikan dengan video oknum anggota Security yang memancing dengan menyerang dengan kata kata tantangan kepada salah satu tim yang tergabung di Okp IPK M. FAISAR. HASIBUAN agar terpancing emosi yang dapat menimbulkan bentrok pisik, meski suasana semakin panas dan emosi hampir tak terkendali namun masih dapat diredam oleh ketua ransus masing² dan ketua IPK sinunukan.
Hari kedua konsentrasi masyarakat bersama ormas pemuda Ipk pantai barat dengan aksi menduduki lahan mereka yang bersertifikat, hal ini ternyata menjadi perhatian khusus dari pihak manajemen Pt. Pn IV Kebun Timur, datang meminta agar pihak warga dan Okp Ipk untuk mundur meninggalkan lokasi. dengan berjanji pihak perusahaan akan mempasilitasi bertemu kepada pihak berwenang yang terkait sengketa lahan tsb.
Keinginan perusahaan untuk tetap merawat dan memanen tbs, di sepakati, namun saat masyarakat akan memasang patok tapal batas yang pernah di buat pihak perusahaan melalui adm dan papam melarang, ini awal kronologi kejadian pemukulan dan pengeroyokan yang dilakukan oknum security terlihat jelas vidio visual yang beredar di medsos saat ini.
Lima (5) ketua Ransus Kecamatan pantai barat meminta tindakan hukum untuk penangkapan dalam waktu yang sesingkatnya via seluler ketua DPD IPK SAMSUDIN. Lubis. SH pada awak media sangat menyesalkan kejadian ini, dan ia mengutuk keras perlakuan ini kembali meminta pada pihak penegak hukum untuk segera ambil tindakan tegas kepada pelaku pengroyokan (pemukulan), jangan paksakan kami ambil tindakan diluar hukum katanya,”pada awak media. (Hem Surbakti)