Kamis, Oktober 23, 2025
spot_img

Bupati Asahan Tekankan Peran Strategis Santri dalam Membangun Indonesia Berkeadaban

Kisaran — Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 di Kabupaten Asahan berlangsung khidmat dan penuh semangat, meski diguyur hujan. Upacara yang digelar di Alun-alun Rambate Rata Raya Kisaran ini dipimpin langsung oleh Bupati Asahan, H. Taufik Zainal Abidin, S.Sos., M.Si., dan dihadiri ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah setempat.

Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia,” peringatan ini menjadi momentum untuk memperkuat kontribusi santri dalam membangun bangsa yang beradab, maju, dan berkepribadian luhur. Tema tersebut juga menegaskan pentingnya peran santri tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga dalam ranah ilmu pengetahuan, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan.

Membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia, Bupati Asahan menyampaikan bahwa santri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kedaulatan moral bangsa sekaligus menjadi agen perubahan menuju peradaban dunia yang lebih baik.

“Santri bukan hanya penjaga nilai-nilai spiritual, tetapi juga pembawa cahaya pengetahuan dan inovasi. Santri harus tampil percaya diri, menguasai ilmu, dan membawa nilai Islam rahmatan lil alamin dalam kehidupan global yang terus berkembang,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Bupati menyoroti keseriusan pemerintah dalam memperkuat peran pesantren melalui kebijakan nasional, di antaranya Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren. Regulasi tersebut menjadi dasar pembentukan Dana Abadi Pesantren, sebagai bentuk dukungan negara terhadap lembaga pendidikan keagamaan yang telah berperan besar dalam perjalanan bangsa.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Asahan juga terus memperkuat kerja sama dengan pesantren dalam berbagai bidang, terutama pengembangan ekonomi mandiri dan pembinaan karakter generasi muda. “Sinergi antara pemerintah dan pesantren adalah langkah penting untuk membangun masyarakat yang berilmu, beriman, dan berdaya saing,” tambahnya.

Meski upacara sempat diguyur hujan, antusiasme para santri tidak luntur. Dengan semangat tinggi, mereka tetap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sambil mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Pemandangan tersebut mencerminkan keteguhan dan keikhlasan santri sebagai pewaris nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan.

Bupati Asahan menutup amanatnya dengan menegaskan bahwa semangat dan dedikasi para santri sejalan dengan visi Kabupaten Asahan, yakni “Asahan Sejahtera, Religius, Maju, dan Berkelanjutan.” Ia berharap, semangat Hari Santri dapat menjadi energi baru untuk membangun Indonesia yang berkeadaban, serta memperkuat peran pesantren sebagai pilar pendidikan dan pembentukan karakter bangsa. (As)

Berita Untuk Anda

Terpopuler

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Wakil Bupati Asahan Buka Pelatihan Manajemen Ritel dan Kurasi Produk UMKM

Kisaran — Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagin) menggelar Pelatihan Manajemen Ritel dan Kurasi Produk UMKM di Gedung Dekranasda Kisaran....

Rico Waas Ambil Sumpah Janji dan Lantik 53 Pejabat Fungsional, Pesankan Pakai Hati Dalam Bekerja Tunjukkan Profesional dan Integritas

Sebanyak 53 orang Pejabat Fungsional diambil sumpah janji dan dilantik oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di ruang rapat III, Balai...

Pemprov Sumut Tata Ulang Struktur OPD, Tingkatkan Efektivitas Pemerintahan

‎MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) tengah melakukan penataan ulang struktur organisasi perangkat daerah (OPD) secara menyeluruh. Langkah ini ditempuh untuk meningkatkan...

Tanah Terluka Iman Bangkit, ‎Seruan dari Sihaporas Tutup TPL Terus Menggema

‎MEDAN - Konflik sosial yang sudah berlangsung lama antara PT. Toba Pulp Lestari (TPL) dengan masyarakat Lamtoras dan Sihaporas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara terus...

Skandal ADD Kuta Male: Warga Desak Audit dan Periksa Kapala Desa

Karo – Dugaan penyelewengan Dana Desa (ADD) mencuat di Desa Kuta Male, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Minimnya pengawasan dituding membuka celah korupsi...