Medan – Penataan Kota Lama Kesawan yang dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution sebagai wujud untuk menjadikan Kota Medan sebagai salah satu destinasi heritage di Tanah Air. Di samping itu penataan yang dilakukan juga diikuti dengan mengeksplorasi kuliner serta memberdayakan pelaku UMKM. Dengan revitalisasi yang dilakukan, kawasan yang dipenuhi dengan bangunan tua ini akan menjadi ikon wisata baru sekaligus mendorong perkembangan ekonomi.
Langkah yang dilakukan menantu Presiden Joko Widodo ini mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). Saat mengunjungi Kota Medan beberapa waktu lalu, pria yang akrab disapa Kang Emil ini pun yakin jika Kota Lama Kesawan dibenahi, maka dapat menandingi Malioboro di Yogyakarta.
Guna mewujudkan hal itu, RK menyarankan agar penataan yang dilakukan harus diikuti dengan pembenahan lokasi untuk pejalan kaki. Sebab, jelasnya, wisatawan yang datang ke suatu kota butuh disediakan lokasi untuk berjalan kaki sambil menikmati keindahan kota. Terkait itu, RK sangat mendukung dengan pembenahan jalan yang ada di Kesawan. “Itu kalau jadi seperti Malioboro,” kata RK.
Seperti diketahui, melalui penataan yang dilakukan, Bobby Nasution juga ingin mengembalikan kawasan Kota Lama Kesawan sebagai ruang pedestrian. Itu sebabnya revitalisasi yang dilakukan nanti akan diikuti dengan penataan jalan, arcade dan pembenahan kabel jaringan (ducting utility), sehingga membuat siapa saja, termasuk wisatawan yang melintasi kawasan itu nantinya akan merasa tenang dan nyaman.
Di samping itu melalui penataan yang dilakukan, suami Ketua TP PKK Kota Medan juga akan memberikan space bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya di Kota Lama Kesawan. “Melalui penataan yang dilakukan, saya berkeinginan secara fungsi dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM untuk maju dan naik kelas,” ungkap Bobby Nasution beberapa waktu lalu.
Sementara itu Wakil Dekan I Fisipol UMA Dr Nadra Ideyani Vita MSi pun optimis, penataan yang dilakukan Bobby Nasution akan menjadikan Kota Lama Kesawan melebihi Malioboro yang ada di Yogyakarta. Oleh karenanya Nadra mengajak masyarakat untuk mendukung penuh penataan yang tengah dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan tersebut.
“Ditambah lagi kawasan Kota Lama Kesawan memiliki banyak bangunan-bangunan yang sangat menarik seperti Tjong A Fie Mansion, Restoran Tip Top, Gedung Warenhuis yang diketahui merupakan supermarket pertama di Kota Medan. Jika ini dikelola secara baik dan profesional, tentunya akan menarik perhatian bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Kelebihan ini tentunya dapat menjadikan Kota Lama Kesawan melebihi Malioboro di Yogyakarta,” ungkap Nadra.
Menjadikan kawasan Kota Lama Kesawan sebagai destinasi heritage dinilai Nadra sebagai kebijakan yang sangat bijak dan cerdas. Sebab, ibukota Provinsi Sumatera Utara ini tidak memiliki keindahan alam seperti pegunungan dan pantai untuk dijadikan sebagai magnet menarik perhatian wisatawan datang.
“Dengan menata bangunan tua yang kaya akan nilai arsitektur dan sejarah tentunya akan menjadikan Kota Medan sebagai salah satu destinasi heritage di Indonesia. Apalagi konsep ini kemudian dipadukan Pak Wali dengan keberagaman kuliner yang dimiliki serta pemberdayaan UMKM tentunya akan semakin menarik para wisatawan datang mengunjungi Kota Medan,” ungkapnya.
Dosen Fisipol UMA selanjutnya berpesan, agar penataan diperkuat dengan nuansa Medan yang kental sehingga membedakannya dengan daerah lain. “Jika pun penataan Kota Lama Kesawan seperti Malioboro, tapi nuansa Medannya harus kental sehingga benar-benar berkarakter Medan. Saya yakin ini akan semakin menarik lagi karena karakter Medan selama ini terkenal sangat unik,” harapnya.
Dengan penataan yang dilakukan Bobby Nasution, jelas Nadra, Kota Lama Kesawan tentunya akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan budaya. Sebab, bagi yang ingin menikmati kuliner khas Medan, mereka cukup mendatangi Kota Lama Kesawan. Sambil menikmati kuliner khas Medan, bilangnya, juga bisa menyaksikan pertunjukan budaya dari seluruh etnis yang ada. “Jadi Kota Lama Kesawan nantinya akan menjadi lokasi bagi yang ingin menikmati kuliner dan budaya Medan,” pungkasnya. (As)