Neracanews | Mandailing Natal – Kepala Bidang (Kabid) Damkar Satpol PP Kabupaten Madina, Martua Matondang, menjelaskan terkait keberadaannya saat terjadi cekcok antara salah satu anggota honorer dengan Plt Kasatpol PP Madina, Yuri Andri.
Martua mengatakan saat kejadian itu dia baru saja keluar dari ruangannya dan hendak menuju pulang.
“Saya baru dari ruangan itu, beranjak mau pulang, saya terkejut tiba-tiba ada saya lihat cekcok,” katanya saat menggelar konferensi pers, Jumat (9/6).
Kemudian, dengan spontan Martua mengambil video kejadian saat cekcok dan memberitahukan kepada Kepala Bidang dari honorer tersebut.
“Karena yang cekcok saya lihat bukan anggota bidang saya. Makanya saya videokan guna untuk menyampaikan kepada kepala bidang yang bersangkutan,” jelasnya.
Dia pun menepis tudingan yang disampaikan oleh Plt Kasatpol PP dalam keterangannya ke media yang menduga dirinya terlibat dalam kejadian itu.
“Saya heran kenapa saya disebut terlibat di situ, saya pun tidak tahu kenapa mereka sampai cekcok sejauh itu,” ujarnya.
Untuk itu, Martua meminta kepada Plt Kasatpol PP Madina Yuri segera meralat tentang keterangan yang menyebut dirinya terlibat.
Sebab, menurut Martua yang dilakukan Yuri itu adalah menyangkut pencemaran nama baik.
“Tentu, kita minta keterangan itu diralat oleh (Kasatpol PP Madina), karena itu sudah mencemarkan nama baik saya,” pungkasnya sembari saat ini masih melakukan pertimbangan apakah bakal menempuh jalur hukum atau tidak.
Sebelumnya, melansir pemberitaan Detik, Plt Kasatpol PP Madina Yuri menduga kejadian itu telah direncanakan dan ada pihak yang melakukan provokasi. Alasannya menurut Yuri, karena saat kejadian anggota honorer tidak berpakaian dinas dan Kabid Damkar, Martua Matondang sedang berada di lokasi.
“Terbukti kan tidak ada orang yang melerai di situ (padahal banyak pegawai di lokasi itu), ada Kabid Damkar di situ,” kata Yuri, dikutip Jumat (9/6). (Hem Surbakti)