Kamis, April 24, 2025
spot_img

Atasi Masalah Kerawanan Pangan Untuk Pencegahan Stunting, Bupati Madina Buka Kegiatan Desiminasi Integrasi IMUT

Neracanews | Mandailing Natal – Bupati Mandailing Natal (Madina) membuka Desiminasi Integrasi IMUT (Ikan, Manggot, Unggas dan Tanaman) dalam mengatasi masalah kerawanan pangan untuk pencegahan stunting di Aula Kantor Bupati, Desa Parbangunan, Panyabungan, Senin (8/8/2022).

Turut hadir pada kegiagan tersebut, Ketua TP PKK Madina Eli Mahrani Jafar Sukhairi Nasution, Asisten II Sekdakab Madina, Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unimed, Ketua Satgas Stunting Madina, Ketua PD IBI Sumut dan Ketua PD IBI Madina.

Sukhairi menyampaiman berdasarkan data hasil dari SSGBI (Study Status Gizi Balita Indonesia) pada tahun 2019 prevalensi stunting di Sumut menduduki urutan ke-13 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia yaitu 30.11%, lebih tinggi dari cakupan Nasional (27.67%)

Lebih lanjut,Sukhairi mengatakan stunting tahun 2021 berdasarkan hasil SSGI terjadi penurunan revalensi balita stunting di Sumut yang menduduki urutan ke-17 yaitu 25.8% akan tetapi masih lebih tinggi dari cakupan Nasional sebesar 24. 4%, Kabupaten Madina adalah daerah yang prevalensi stunting tertinggi sekitar 47.7%.

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, menurut Sukhairi, merupakan kondisi yang tidak bisa dibiarkan, pemerintah lebih memfokuskan kegiatan untuk menurunkan angka stunting.

Untuk itu, Sukhairi mengatakan Pemkab Madina bekerja sama dengan Poltekkes Kemenkes dan FKM USU melaksanakan penelitian ADB.

“Kita harus bisa menggandeng banyak pihak, yang akan bekerja sama untuk saling bersinergi titik di Tahun 2022 ini,” lanjutnya.

Sukhairi mengatakan TP PKK Madina juga telah memiliki program yang turun langsung ke masyarakat untuk menurunkan angka stunting.

“Stunting ini akibat dari pada pola hidup terutama kurangnya sarana prasarana penjaga yang kurang memadai,” kata Sukhairi.

Kabupaten Madina, kata Sukhairi selain fokus pada pembangunan, fokus juga pada kebersihan lingkungan, kebersihan sungai, dan pembuangan limbah.

“Kita diluar infrastruktur untuk mengatasi lingkungan hidup yang menghawatirkan, kebersihan lingkungan, aliran sungai dan pembuangan limbah yang tidak teratur ini menjadikan Madina di posisi angka stunting yang tinggi,” lanjutnya.

Lebih lanjur, Sukhairi menyampaikan ada 17 OPD yang ikut berperan aktif untuk menurunkan angka stunting. (Hem Surbakti)

Berita Untuk Anda

Terpopuler

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Ini Perkembangan Informasi Terkini Coretax DJP

Sehubungan dengan implementasi aplikasi administrasi perpajakan Direktorat Jenderal Pajak (Coretax DJP), relis yang diterima awak media, Rabu (23/4/2025) dengan ini disampaikan pembaruan sistem informasi...

Propam Polda Sumut Tegaskan Komitmen Penegakan Kode Etik Polri dalam Dialog Interaktif Halo Polisi di RRI Medan

Medan – Kepolisian Daerah Sumatera Utara melalui Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) kembali menegaskan komitmennya dalam menegakkan Kode Etik Kepolisian Republik Indonesia. Komitmen...

Serahkan SK Pengangkatan 529 CPNS Pemko Medan, Rico Waas: Jaga Diri Tetap Tidak Ternoda Permasalahan

Medan - Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan 529 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemko Medan, Rabu...

Sempat Naik Rp 23 Ribu Harga Emas Antam Turun Per Hari Ini

Harga emas Antam mendadak turun drastis pagi ini. Padahal, harga emas Antam sempat naik Rp 23 ribu per gram pagi ini. Berdasarkan data dari Butik...

Anda Harus Tahu 10 Gejala Awal Gagal Ginjal yang Perlu Diperhatikan

Gejala awal gagal ginjal sering kali tampak ringan, sehingga banyak orang baru menyadarinya ketika kondisi sudah memburuk. Jika sudah parah, gagal ginjal akan sulit...