Senin, September 22, 2025
spot_img

Atasi Masalah Kerawanan Pangan Untuk Pencegahan Stunting, Bupati Madina Buka Kegiatan Desiminasi Integrasi IMUT

Neracanews | Mandailing Natal – Bupati Mandailing Natal (Madina) membuka Desiminasi Integrasi IMUT (Ikan, Manggot, Unggas dan Tanaman) dalam mengatasi masalah kerawanan pangan untuk pencegahan stunting di Aula Kantor Bupati, Desa Parbangunan, Panyabungan, Senin (8/8/2022).

Turut hadir pada kegiagan tersebut, Ketua TP PKK Madina Eli Mahrani Jafar Sukhairi Nasution, Asisten II Sekdakab Madina, Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unimed, Ketua Satgas Stunting Madina, Ketua PD IBI Sumut dan Ketua PD IBI Madina.

Sukhairi menyampaiman berdasarkan data hasil dari SSGBI (Study Status Gizi Balita Indonesia) pada tahun 2019 prevalensi stunting di Sumut menduduki urutan ke-13 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia yaitu 30.11%, lebih tinggi dari cakupan Nasional (27.67%)

Lebih lanjut,Sukhairi mengatakan stunting tahun 2021 berdasarkan hasil SSGI terjadi penurunan revalensi balita stunting di Sumut yang menduduki urutan ke-17 yaitu 25.8% akan tetapi masih lebih tinggi dari cakupan Nasional sebesar 24. 4%, Kabupaten Madina adalah daerah yang prevalensi stunting tertinggi sekitar 47.7%.

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, menurut Sukhairi, merupakan kondisi yang tidak bisa dibiarkan, pemerintah lebih memfokuskan kegiatan untuk menurunkan angka stunting.

Untuk itu, Sukhairi mengatakan Pemkab Madina bekerja sama dengan Poltekkes Kemenkes dan FKM USU melaksanakan penelitian ADB.

“Kita harus bisa menggandeng banyak pihak, yang akan bekerja sama untuk saling bersinergi titik di Tahun 2022 ini,” lanjutnya.

Sukhairi mengatakan TP PKK Madina juga telah memiliki program yang turun langsung ke masyarakat untuk menurunkan angka stunting.

“Stunting ini akibat dari pada pola hidup terutama kurangnya sarana prasarana penjaga yang kurang memadai,” kata Sukhairi.

Kabupaten Madina, kata Sukhairi selain fokus pada pembangunan, fokus juga pada kebersihan lingkungan, kebersihan sungai, dan pembuangan limbah.

“Kita diluar infrastruktur untuk mengatasi lingkungan hidup yang menghawatirkan, kebersihan lingkungan, aliran sungai dan pembuangan limbah yang tidak teratur ini menjadikan Madina di posisi angka stunting yang tinggi,” lanjutnya.

Lebih lanjur, Sukhairi menyampaikan ada 17 OPD yang ikut berperan aktif untuk menurunkan angka stunting. (Hem Surbakti)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Untuk Anda

Terpopuler

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Tahun 2025 Pemprov Sumut Perbaiki Sekitar 44,95 Km Jalan, Dua Daerah Irigasi dan Lima Jembatan

MEDAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melakukan banyak perbaikan infrastruktur di berbagai kabupaten/kota di Sumut, sepanjang tahun 2025. Ada 44,95 Km jalan,...

Generasi Muda Harapan Bangsa, Kapolda Sumut Motivasi Siswa SMA Negeri 1 Medan

Medan – Kapolda Sumatera Utara jadi Inspektur upacara bendera di SMA Negeri 1 Medan pada Senin (22/9/2025) dan menyampaikan amanat penuh makna bagi para...

Satu Tahun Ditetapkan Sebagai Tersangka Namun Tidak Kunjungan P21, LBH Medan Ajukan Praperadilan Terhadap Kapolda Sumut dan Jajarannya

Medan – Monica (38 Tahun), seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak insial EAH (7 tahun) dan CDH (3 tahun), yang merupakan korban...

Terpilih Jadi Ketua, Firman Ginting,ST Siap Bawa DPC LPM Pancur Batu Lebih Terstruktur dan Progresif

Deliserdang || Ketua DPC LPM Pancur Batu, Firman Ginting,ST bersama ketua- ketua kelurahan dan Desa serta perwakilan Forkopimda kecamatan pancur batu pada Pelantikan Pengurus...

Pengamanan Pelaku Dugaan Judi Sabung Ayam, Polres Tidak Menemukan Tindak Pidananya

Bekasi – Hal penggerebekan dan pengamanan pelaku dugaan judi sabung ayam di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Polres Metro Bekasi tidak (belum) menemukan perilaku tindakan pidananya. Sebelumnya,...