Neracanews | Deliserdang – Pembangunan jembatan Paluh Merbau Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Seituan dengan anggaran 12,9 Miliar, milik Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDA BMBK) Kabupaten Deliserdang kembali rusak, permukaan jalan yang sempat mulus kini amblas.
Jembatan yang belum serah terima itu yang dikerjakan melebihi batas waktu kontrak sudah kembali menuai sorotan. Pasalnya sambungan jembatan terlihat sudah berlobang kurang lebih dua meter.
Amatan wartawan dilokasi jembatan pada bagian sisi kiri dan kanan sambungan jembatan tampak mengalami retak.
Amblasnya aspal jembatan Paluh Merbau ini diduga akibat lapisan tanah bagian bawah mengalami penurunan lapisan tanah. Hal lainnya dibeberkan warga sekitar pengerjaan Jembatan Paluh Merbau dinilai tidak dikerjakan oleh rekanan yang pfofesional yang membidangi jembatan, sehingga belum genap hitungan bulan sudah rusak kembali.
” Pekerjaan jembatan ini diduga asal – asalan, sudah mengerjainya bertahun – tahun, baru selesai sudah rusak pulaklah lagi,” ucap warga, Jumat (03/03/2023).
Warga dilokasi bernama Ozi mengatakan tanah timbunan harusnya dilapisi besi dulu agar tanah tidak turun. Alhasil penghubung jalan dengan jembatan menjadi tampak renggang akibat tanah yang turun.
Dikhawatirkan jika hal ini dibiarkan berlarut – larut maka tidak menutup kemungkinan akan berdampak kepada warga maupun para petani yang melintas lalu lalang menggunakan jembatan tersebut menjadi terganggu melintas.
Diketahui, pelaksana proyek Jembatan Paluh Merbau dikerjakan oleh CV KARUNIA ALAM, nomor kontrak 050/3934/DPUPR/DS/2021, Sumber dana APBD Tahun Anggaran 2021 dengan masa pelaksanaan November 2021 sampai dengan selesai pada September 2022.
Dikonfirmasi terpisah pihak Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDA BMBK) melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Paluh Merbau Jhon Erik Purba menanggapi tanah yang amblas tersebut akibat tanah timbun.
“Oh itu memang kemarin tanahnya itu ditimbun. Sebelah kiri itu tanah timbun, nanti kami sisip” ujarnya.
Disinggung terkait retaknya pada tepian jembatan, Jhon Erik mengatakan hal itu pasangan batu, itu tidak punya nilai struktur tapi itu nanti kita sisip.
Tambah Jhon bahwa jembatan Paluh Merbau yang dikerjakan sejak November tahun 2021
baru selesai dikerjakan pada bulan Februari tahun 2023. Ironisnya proyek jembatan tersebut mestinya selesai pada bulan September tahun 2022 lalu.
Enam bulan lamanya pemenang tender CV Karuni Alam terlambat dari batas kententuan kontrak. Hal itu pun diakui oleh Jhon Erik Purba selaku pejabat yang bertanggungjawab terhadap pengerjaan jembatan itu, sebagaimana dalam Perpres nomor 16 tahun 2018, yang dimaksud dengan PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
“Proyek tersebut selesai pada minggu pertama Februari, dan diakui pekerjaannya memang lewat batas dan dikenakan denda, nantilah kami hitung dulu, di cek dulu. Memang belum dibayar itu dia” ujar Jhon. (021)