Kamis, Oktober 2, 2025
spot_img

Pj Sekda Dairi Jonny : Terjadi Kenaikan Menjadi 36 Kasus Kematian Bayi pada Tahun 2024

DAIRI- Tahun 2024 sampai saat ini, terjadi kenaikan menjadi 36 kasus kematian bayi, dengan rincian kematian neonatal (0-28hari) sebanyak 32 kasus dan post neonatal sebanyak 5 kasus. Sebelumnya, Tahun 2023 terdapat 29 kematian neonatal dan 3 kasus post neonatal.

Demikian disampaikan Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi Jonny Hutasoit dalam Acara Koordinasi Lintas Program (LP) dan Lintas Sektor (LS) Rencana Kerja Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) 2024 di Kabupaten Dairi, Selasa (19/11/2024) di Aula Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi.

“Di Kabupaten Dairi terdapat dua kasus kematian ibu pada Tahun 2023 dan pada Tahun 2024 mengalami peningkatan menjadi empat kasus. Satu diantaranya adalah kematian non obstetri, yaitu kematian akibat penyakit yang sudah ada sebelumnya atau penyakit yang berkembang selama kehamilan yang tidak langsung karena penyebab obstetrik, tapi yang diperburuk oleh efek fisiologis kehamilan,” ucapnya.

Jonny menyampaikan, kematian ibu dan bayi menjadi masalah kesehatan yang memerlukan perhatian dari seluruh pemangku kepentingan terkait, sehingga seiring dengan kebijakan pusat maka daerah pun harus melakukan secara konvergensi melalui strategi pencapaian penurunan AKI fan AKB melalui peningkatan akses, kualitas, dan pemberdayaan masyarakat di pelayanan kesehatan serta pemguatan tata kelola kesehatan.

“Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti hamil dan melahirkan, dengan tujuan pada Tahun 2030 annti target Kkematian ibu menjadi 70/100.000 kelahiran hidup,” kata Jonny menjelaskan.

Disampaikan Jonny Hutasoit, AKI dan AKB merupakan indikator kemampuan daerah terhadap kualitas pelayanan kesehatan, maka percepatan penurunan AKI dan AKB di Dairi perlu dukungan dan kolaborasi dari libtas program dan lintas sektor yang dikoordinasikan melalui tim pokja penurunan AKI dan AKB Kabupaten Dairi.

Diharapkan, tutur Jonny Hutasoit, segenap anggota pokja dapat melakukan inovasi serta mampu bersinergi dengan mengesampingkan ego sektoral.

“Hal lain yang tidak kalah pentingnya yakni sosialisasi program kegiatan agar apa yang telah dan akan dilaksanakan oleh pemerintah, khususnya pokja, dapat diketahui dan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat, sehingg upaya akselerasi penurunan AKI dan AKB dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Jonny Hutasoit juga menekankan dua poin penting dalam pertemuan tersebut. Pertama, agar panitia melakukan sosialisasi sehingga seluruh peserta yang hadir dapat memahami tugas, fungsi, dan memiliki kesepahaman bahwa pemerintah perlu melakukan langkah/langkah penurunan AKI dan AKB. Kedua, mengidentifikasi faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya angka peningkatan kematian dari 2023 ke 2024.

“Lakukan perumusan solusi untuk penanganannya, itulah yang menjadi inti dari pertemuan hari ini. Jadi teliti, apakah memang karena kualitas dari sarana dan prasarana pelayanan kesehatan kita yang kurang memadai, apakah kualitas sumber daya manusia kita yang kurang memadai, ataukah kepedulian kita yang memang rendah. Melalui ini, kita harapkan dapat menghasilkan rencana tindak lanjut dan menjabarkan strategi yang akan dilakukan dalam percepatan penurunan AKB dan AKI di Dairi,” ucapnya mengakhiri sambutannya. (As)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Untuk Anda

Terpopuler

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Penerima Manfaat MBG di Sumut Capai 930 Ribu orang, Pemprov Sumut Perkuat Sertifikasi dan Monitoring Dapur Gizi

MEDAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatera Utara (Sumut) sudah berjalan dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 930 ribu orang, yang dilayani oleh...

Pasca PON, Sumut Jadi Pelopor Pengelolaan Venue Olahraga dengan Sistem BLUD

MEDAN - Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Sumatera Utara (Sumut) M Mahfullah Pratama Daulay telah menyiapkan langkah strategis untuk mengoptimalkan kawasan olahraga milik...

Bupati Karo Hadir Launching UHC Prioritas di Sumut

Deli Serdang – Bupati Karo Brigjen Pol (Purn) Dr. dr. Antonius Ginting, Sp.OG., M.Kes., menghadiri kegiatan Launching Universal Health Coverage (UHC) Prioritas yang dipimpin...

Tiga Pendekar Muaythai Jabar Buru Gelar Dunia di Bangkok!

JAKARTA — Tiga petarung muaythai asal Jawa Barat resmi diberangkatkan menuju Bangkok, Thailand, pada Selasa, 23 September 2025. Mereka adalah Redho Rocky, Syakira, dan...

Debut Internasional Redho, Indonesia Siap Bangga!

BANGKOK — Malam Jumat (3/10) nanti bakal panas membara! Organisasi bela diri terbesar di dunia, ONE Championship, balik lagi ke Ibukota Thailand untuk menggelar...