Medan – Pemandangan di sekitaran Satuan penyelenggara administrasi (Satpas) SIM Polrestabes Medan di ramaikan dengan calo SIM yang terhubung dengan orang dalam.
Para calo menawarkan jasa untuk memuluskan pemohon SIM yang akan di hubungkan kepada orang dalam, pantastis lebih dari yang seharusnya dibayar ke Negara melalui Pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Kemudian menawarkan Rp 850.000,- bagi para pengunjung yang hendak memohonkan SIM C baru.
“Lapan setengah tinggal foto” kata calo SIM, di depan Satpas, Jumat (4/10/2024).
Calo juga meyakinkan pemohon bahwa uang Delapan ratus lima puluh ribu rupiah, nantinya akan langsung di beri ke HN yang merupakan orang dalam Satpas SIM Polrestabes Medan.
“Bang duitnya di kasih bukan sama kami, Langsung nanti abang kasih sama ibu HN” sebut Calo lain.
Memastikan ungkapan calo, Provost Satpas berinisial S, membenarkan bahwa HN merupakan orang dalam Satpas SIM Polrestabes Medan.
“Ia, orang dalam”, katanya, saat bertemu awak media ini di dalam Satpas.
Saat di hubungi via whatsapp, HN mengatakan untuk memohonkan SIM C baru itu harganya Rp 800.000,- langsung siap satu hari.
“Baru, kalau baru delapan ratus”, sebut HN.
HN mengatakan harga delapan ratus ribu tidak bisa kurang lagi karena merupakan modal untuk bisa terima bersih di Satpas Polrestabes Medan.
“Ngga bisa itu modal, sudah murah itu, itu Vip namanya, tinggal foto saja”, sebut HN.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak berlaku pada Kepolisian Republik Indonesia. Dilansir dari laman resmi Polri, pemohon golongan SIM C baru hanya membayar Rp 100.000,- per penerbitan.
Lantas sisa dari Rp 800.000,- di setor kemana….?,
Kini ungkapan HN yang mengatakan delapan ratus ribu merupakan modal, mejadi bola liar di kalangan masyarakat dengan asumsi yang berbeda.
Menanggapi adanya calo SIM dan keterlibatan orang dalam, Dirlantas Polda Sumut Kombes Muji Edy Yanto belum menjawab wartawan. (ps)
