Neracanews | Medan – Diduga praktek prostitusi berkedok tempat usaha kusuk dan lulur beraktivitas bebas di Jalan Cemara, Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Kecamatan Medan Timur, tepatnya di bawah Flyover Brayan.
Pantauan wartawan saat di lokasi, Sabtu (22/1/2022) siang, jasa pijat plus-plus tersebut sangat mudah didapati. Bangunannya sekilas hanya berupa ruko pada biasanya, namun di dalamnya telah mengalami modifikasi dengan sekat-sekat kamar kecil untuk tempat praktik.
Terdapat plang dan spanduk besar bertuliskan “Kusuk dan Lulur”, pintu ruko di buka lebar-lebar dan langsung disambut sapaan menggoda dari kasir wanita.
Menurut salah satu warga di sekitar lokasi, bahwa untuk sekali transaksi pijat dan urut biasa harga normalnya adalah Rp 100 ribu. Namun bagi pelayanan seks, maka tarifnya meningkat drastis menjadi Rp 350 ribu sampai Rp 500 ribu sekali kencan dengan pelayanan full servis.
Warga sekitar sebenarnya sudah resah dengan praktik pijat plus-plus tersebut. Namun mereka tak bisa berbuat banyak, lantaran keberadaan pijat yang disebut sudah beroperasi bertahun-tahun itu diduga dibekingi oknum tertentu.
“Kalau kita warga sudah lama protes, apalagi posisinya di pinggir jalan, vulgar banget. Mungkin ada bekingnya, jadi tetap operasi aja. Masih muda-muda banget keliatan dari wajahnya,” ucap warga sekitar yang enggan disebutkan namanya
Sementara itu Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan ST, SIK, MH, saat di konfirmasi wartawan dengan adanya lokasi yang diduga dijadikan lokasi prostitusi tersebut mengatakan pihaknya berterima kasih kepada wartawan yang telah menjembatani keluhan dari warga sekitar dan akan menindaklanjuti informasi tersebut.
“Terimakasih informasinya, segera kami tindaklanjuti” Pungkasnya kepada wartawan, Sabtu (22/1/2022) malam.(021)
Sumber : indocyber.com