Medan- Gara-gara portal tidak ditutup, Juang Perlindungan Naibaho harus merasakan tembakan airsoft gun di pipinya yang dilakukan oleh pemilik kafe Naganteng, Ignatius Sinaga. Akibatnya, penjaga malam itu harus dirawat di rumah sakit Bhayangkara Medan, 2 proyektil peluru nyangkut dipipinya, Senin (17/1/2022).
“Ini Masih dalam perawatan di RS Bhayangkara untuk operasi pengangkatan 2 proyektil peluru yang ada di pipi kiri saya,”kata Juang.
Penjaga malam itu menceritakan kejadian bermula saat dirinya mendapat panggilan dari kepala lingkungan bahwasanya di pos penjagaan sedang terjadi keributan pada hari Minggu (16/1/2022) sekitar pukul 1.48 Wib dini hari.
“Saya ditelepon kepling lingkungan XII Tanjung Sari, M Anshari untuk datang ke poskamling terkait adanya warga yang ribut – ribut di poskamling. Karena kapasitas saya sebagai koordinator pos tersebut, jadi saya datang, “terangnya.
Setelah mendatangi lokasi, istri pelaku, Enrawati Sitompul marah-marah dan mempertanyakan mengapa portal tersebut sampai sekarang belum ditutup.
Menurutnya, Enrawati Sitompul marah – marah karena menduga pihak keamanan dengan sengaja membuka portal agar pengunjung Kafe Ladang Jambu yang menjadi persaingan bisnis mereka bisa keluar – masuk.
“Kemudian saya menjelaskan kepada Ermawati bahwa tidak ada diskriminasi dalam hal ini, itu hanya merupakan kelalaian petugas jaga karena ketiduran dan saya mengatakan akan memperingati petugas dan bila perlu akan memberhentikan dan menganti dengan yang baru,” jelasnya.
Namun, bukanya meredam, istri tersangka malah semakin marah tak karuan dan mengomel lebih keras.
Juang pun kemudian pergi dari perdebatan tersebut dan menuju ke arah portal. Namun, tiba – tiba pelaku, Ignatius Sinaga muncul dari samping pos dan kembali memarahi dirinya.
“Katanya bahwa pos kamling diskriminatif dalam menjaga dan berteriak kepada saya ‘Kamu belum kenal siapa saya ya, “katanya sembari mengikuti ucapan pelaku penembakan itu.
Ignatius pun kemudian mengeluarkan senjata airsoft gun dari dalam tas sandangnya dan langsung mengarahkan ke kepala Juang.
“Untung saja saya secara refleks melakukan perlawanan dan berusaha mengelak sehingga peluru mengenai 3 di bagian pipi kiri saya, 2 peluru di lengan,”katanya.
Atas perlawanan dari Juang, senjata tersebut kemudian jatuh dan langsung diambil oleh istri pelaku. Warga yang berada dilokasi tersebut kemudian melerai antar keduanya.
“Pada malam itu juga saya melapor ke Polsek Sunggal dan kemudian mengambil visum ke RS Bina Kasih dan selanjutnya melakukan pemeriksaan oleh juper kembali hingga jam 4 subuh dan selanjutnya saya langsung ke RS Bhayangkara Brimob untuk pengobatan.
Sementara itu Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha membenarkan kejadian tersebut dan korban sudah membuat laporan.
“Laporan korban sedang kita proses, ya pak” katanya.
Dijelaskan Kapolsek, di pemukiman penduduk itu juga berdiri sejumlah kafe remang-remang, salah satu kafe diduga milik pelaku. Kafe-kafe itu juga sudah sangat meresahkan warga karena pengunjungnya melewati portal di depan Pos Kamling.
“Saya sudah berkoordinasi dengan camat agar kafe tersebut ditutup dan tidak boleh lagi beroperasi,”pungkasnya. (Tr/Ilhm/As/Red)