Senin, September 22, 2025
spot_img

Ekoenzim, Pupuk Alami Menurunkan Efek Rumah Kaca

DAIRI – Ekoenzim merupakan pupuk alami untuk tanaman yang dapat menurunkan efek rumah kaca. Formula ekoenzim ditemukan Dr. Rokuson Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik di Thailand.

Hal ini disampaikan Plt. Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Dairi Tetty Situmorang pada kegiatan monitoring Desa Aku Hatinya PKK di Desa Pasi, Kecamatan Berampu, Jumat (19/5/2023).

“Ekoenzim merupakan hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai banyak manfaat untuk alam dan manusia,” kata Tetty.

Selain menurunkan efek rumah kaca, kata Tetty, ekoenzim bermanfaat sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, filter air, serta pupuk alami untuk tanaman.

“Cara pembuatannya yaitu menyiapkan sampah dapur berupa kulit buah atau sisa potongan sayur mentah, lalu potong kecil-kecil. Potongan sampah dapur kemudian dimasukkan ke dalam botol atau stoples yang sudah berisi air gula merah,” kata Tetty.

Lebih lanjut, Tetty juga menyampaikan perbandingan takarannya, yaitu 1 : 3 :10. Misalnya 100 gram gula merah, 300 gram sampah organik, dan 1.000 ml air.

“Apabila seluruh bahan sudah sesuai dengan takarannya, tutup wadah dengan rapat, lalu diamkan selama 90 hari di tempat yang sejuk. Namun, sesekali bukalah tutup wadah. Cairan inilah yang kemudian disebut sebagai ekoenzim, ” ujar Tetty.

Tety juga menyampaikan beberapa tips yang perlu diperhatikan, yaitu menggunakan wadah plastik tertutup yang kuat, menggunakan lima jenis atau lebih sampah organik, menggunakan kulit jeruk, batang serai, dan pandan untuk membuat ekoenzim yang lebih wangi dan bagus.

“Tidak boleh menggunakan daging, ikan, makanan berminyak, ampas kelapa, sampah organik yang busuk, berjamur, atau sudah rusak. Ekoenzim yang baik berwarna coklat tua atau coklat kekuningan, bukan hitam. Jika tumbuh jamur hitam, berarti ekoenzim gagal,” kata Tetty.

Keuntungan menggunakan ekoenzim yaitu, ampasnya dapat dijadikan pupuk padat organik atau dikeringkan sebagai pengharum ruangan. Ekoenzim juga tidak memiliki masa kadaluarsa. (As)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Untuk Anda

Terpopuler

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Generasi Muda Harapan Bangsa, Kapolda Sumut Motivasi Siswa SMA Negeri 1 Medan

Medan – Kapolda Sumatera Utara jadi Inspektur upacara bendera di SMA Negeri 1 Medan pada Senin (22/9/2025) dan menyampaikan amanat penuh makna bagi para...

Satu Tahun Ditetapkan Sebagai Tersangka Namun Tidak Kunjungan P21, LBH Medan Ajukan Praperadilan Terhadap Kapolda Sumut dan Jajarannya

Medan – Monica (38 Tahun), seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak insial EAH (7 tahun) dan CDH (3 tahun), yang merupakan korban...

Terpilih Jadi Ketua, Firman Ginting,ST Siap Bawa DPC LPM Pancur Batu Lebih Terstruktur dan Progresif

Deliserdang || Ketua DPC LPM Pancur Batu, Firman Ginting,ST bersama ketua- ketua kelurahan dan Desa serta perwakilan Forkopimda kecamatan pancur batu pada Pelantikan Pengurus...

Pengamanan Pelaku Dugaan Judi Sabung Ayam, Polres Tidak Menemukan Tindak Pidananya

Bekasi – Hal penggerebekan dan pengamanan pelaku dugaan judi sabung ayam di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Polres Metro Bekasi tidak (belum) menemukan perilaku tindakan pidananya. Sebelumnya,...

Selain SPP Gratis, Program PUBG Pemprov Sumut Juga Didukung Layanan Internet Gratis, Perpustakaan dan Pelatihan Tenaga Pengajar

MEDAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) tidak ingin Program Unggulan Bersekolah Gratis (PUBG) hanya sebatas menggratiskan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Program ini...