Tapaktuan – Berdayakan dan Penguatan perekonomian masyarakat, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melalui Dinas Sosial berikan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi kaum ibu-ibu/perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga, Jumat (06/1/2023).
Bupati Tgk.Amran diwakili Istri juga selaku Ketua TPKK Aceh Selatan Khailida dalam sambutannya menyampaikan melemahnya kondisi perekonomian hingga hilangnya mata pencaharian membuat perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga semakin terasa terbebani sosial ekonomi, selama pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, khususnya wilayah Aceh Selatan sejak 3 tahun terakhir.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus melakukan berbagai upaya dalam rangka membantu meringankan beban hidup, terutama kaum perempuan yang terdampak ekonominya’.ujarnya
Khailida menyatakan berbagai program pemerintah sudah dilaksanakan seperti Program PKH, Program Sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST),BLT-DD, Bantuan Langsung Tunai Penanganan Dampak Inflasi (BLT-BBM) maupun program bantuan sosial lainnya seperti yang akan kita salurkan ini program Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi Perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga dalam wilayah Aceh Selatan.
Perempuan memiliki potensi dan berperan sangat besar dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang ekonomi. Hal ini dapat tercapai jika potensi dapat dimanfaatkan secara maksimal.Maka menjadi tugas bersama untuk dapat memberdayakan perempuan, mendorong pelaku usaha untuk terus berinovasi,dan melindungi dari berbagai kekerasan dan konstruksi sosial lainnya yang merugikan perempuan’. ungkapnya
Untuk itu, saya berpesan kepada seluruh Ibu-Ibu yang mendapat bantuan UEP pada hari ini agar tidak berhenti belajar dan senantiasa menambah wawasan, serta turut membantu memajukan Ibu-Ibu lainnya di Kabupaten Aceh Selatan ini. Jadilah pelaku ekonomi yang tangguh dan siap berkontribusi memasuki era berdaya saing tinggi.
Tetap saling mendukung dan berkompetisi yang sehat dalam memulai dan mengembangkan usaha, karena hanya dengan menyatukan kekuatanlah, Ibu-ibu dapat memberikan sumbangsih terbaiknya demi pembangunan bangsa dan memajukan Aceh Selatan, sehingga cita-cita menuju Aceh Selatan Hebat terwujud sebagaimana diharapkan’.Kata Khailida.
Sementara, Kadis Sosial Aceh Selatan Junaidi, SP yang didampingi Kabid Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin Teuku Zulpardi, SH menyatakan bantuan UEP ini merupakan program unggulan Pemkab Aceh Selatan untuk memberdayakan ekonomi perempuan yang telah kurang produktif’. Upaya perlindungan perempuan dan penguatan ekonomi sangat penting memaksimalkan potensi untuk menggerakan roda perekonomian.
Bantuan UEP ini bersumber dari Dana Otonomi Khusus Kabupaten (DOKA) Aceh Selatan TA 2022, program ini diberikan setiap tahunnya, khusus untuk tahun ini diberikan untuk 75 penerima manfaat yang terdiri bantuan UEP menjahit 29 penerima, bantuan UEP kue 30 penerima dan bantuan UEP Penggilingan Kopi sebanyak 16 penerima’.terangnya
Selanjutnya, Kadinsos Junaidi menyebutkan melalui program bantuan ini ibu-ibu dituntut untuk siap menghadapi berbagai perubahan dinamika yang begitu cepat. Jika tidak ingin tertinggal, maka harus siap berkompetisi dan berjuang demi mencapai hasil terbaik. Di sisi lain, ibu-ibu juga dapat terus berkreasi dan berinovasi mengembangkan talenta dan kemampuannya dalam menjalankan berbagai usaha dengan memanfaatkan bantuan ini sebagai modal.
Perempuan yang berdaya khususnya di bidang ekonomi, sangat berperan penting tidak hanya bagi negara, tetapi juga bagi ketahanan keluarga. Karakter perempuan Aceh khususnya Aceh Selatan ini dikenal sangat telaten, mandiri, dan pantang menyerah, hal ini tentu dapat menjadi potensi modal utama bagi perempuan untuk menjadi wirausaha yang sukses dan berdaya. Apalagi, bagi para perempuan umumnya memiliki sifat dinamis, optimis dan penuh semangat kerja’.imbuhnya
Lebih lanjut, Junaidi menuturkan ibu-ibu berperan penting dalam meningkatkan roda perekonomian khususnya di masa pandemi. Tidak hanya itu, juga dalam menjaga ketahanan keluarga, mengatur keuangan keluarga, menjadi guru bagi anak anak, serta menjadi pengayom bagi keluarga.
Hal tersebut tugas yang tidak mudah, apalagi di tengah situasi ekonomi yang semakin sulit saat ini. Pada kondisi ekonomi yang melemah, ibu-ibu juga akan berpikir untuk bisa menghasilkan nilai tambah bagi keluarganya. Para ibu-ibu harus bisa menangkap peluang yang ada. Misalnya dengan mencari pasar terhadap hasil usaha yang sedang dijalankan sehingga lebih mampu bertahan dari jenis usaha lainnya’. pungkasnya. (Sopian)