Sabtu, Juni 7, 2025
spot_img

Bio Farma Buka-bukaan Soal Tantangan Produksi Vaksin

Bandung- Produksi vaksin akhir-akhir ini tengah digencarkan pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19. Tak tanggung-tanggung saat ini ada dua vaksin utama buatan negeri yaitu vaksin nusantara dan vaksin merah putih.

Dari sisi produksi vaksin, Direktur Operasi Bio Farma Rahman Roestan mengungkapkan hambatan industri obat-obatan di dalam negeri. Kesulitan tersebut, kata dia, adalah kurangnya bahan baku dalam negeri, tingginya permintaan, dan adanya pembatasan sosial yang berpengaruh pada proses distribusi.

Dia melanjutkan, untuk mengatasi masalah tersebut, Bio Farma melakukan kerjasama dengan industri obat-obatan negara lain serta mengadakan konsorsium dengan perguruan tinggi dalam negeri.

“Ada tiga poin penting dalam pengembangan vaksin yaitu transfer teknologi, kerjasama penelitian dan pengembangan, serta inovasi. Berkaitan dengan hal ini, Bio Farma telah berupaya mengadakan produksi vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri bekerjasama dengan Balitbangkes dan Unpad.

Selain itu, Bio Farma pun mendukung Vaksin Merah Putih yang kini tengah dikerahkan,” ucap Rahman dalam Konferensi Internasional Mengatasi Pandemi COVID-19 yang digagas IKA Unpad secara virtual, Selasa (23/2/2021).

Sementara itu, masih dengan pembahasan kolaborasi vaksin Sinovac dengan pemerintah, Direktur Senior Sinovac Weining Meng menyampaikan bahwa posisi Indonesia sangat penting dalam mengendalikan pandemi bersama China dan Turki yang memiliki porsi jumlah penduduk 24% dari total jumlah penduduk dunia.

Hal tersebut ditindaklanjuti dengan kolaborasi antara Sinovac dengan Indonesia oleh Bio Farma. Weining Meng menjelaskan bahwa Sinovac telah diakui dunia dengan 22 negara telah membeli dan menggunakan vaksin ini. “Ada 17 negara yang telah meregistrasi, dan 26 negara sedang meregistrasi. Sinovac menargetkan akan melindungi 3.25 miliar jiwa di seluruh dunia,” ujar Weining.

Dia menambahkan bahwa Sinovac diproduksi di empat pabrik di China yaitu tiga pabrik di Beijing dan satu pabrik di Dalian. Keempat pabrik tersebut dapat memproduksi 400 juta dosis per tahun untuk 10 jenis vaksin. Khusus untuk COVID-19, ia menyatakan bahwa pabriknya dapat memproduksi 300 juta dosis per tahun.

“Uji klinis fase I dan II telah berhasil memenuhi target dan memenuhi persyaratan untuk dilanjutkan ke fase III. Dalam hal ini, Sinovac bekerjasama dengan 4 negara yaitu Indonesia, Turki, Chili, dan Brazil,” pungkasnya.
Sumber Detik.com

Berita Untuk Anda

Terpopuler

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

Polisi Mengaku, Polrestabes Medan Tangkap Pekerja Fidusia Hendak Mediasi Dengan Pemilik Mobil Bodong

Medan - Iptu Fandi Setiawan SH., merupakan Kanit Reskrim Polsek Medan Kota mengungkapkan bahwa Polrestabes Medan menangkap 4 orang Pekerja objek jaminan Fidusia (POJF),...

Pemkab Asahan Gelar Buka Puasa Bersama dan Pawai Takbiran Hari Raya Idul Adha 1446 H

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menggelar buka puasa bersama dan pawai malam takbiran menyambut hari raya Idul Adha 1446 H, Kamis (05/06/2025) di kantor Bupati...

LPKA Kelas I Medan Laksanakan Sholat Idul Adha 1446 H dan Penyembelihan Hewan Kurban Bersama Anak Binaan

MEDAN - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan menyelenggarakan kegiatan Sholat Idul Adha 1446 H / 2025 M pada hari Jumat, 10...

Wakil Bupati Karo Komando Tarigan Gelar Rapat Percepat Legalitas Koperasi Desa Merah Putih

Karo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo komitmen wujudkan Karo Unggul dalam semua sektor melalui semangat kolaborasi dan mendorong kebangkitan ekonomi desa melalui percepatan legalisasi...

Pemkab Karo Terima Bantuan Sapi Kurban dari Presiden Prabowo untuk Idul Adha 1446 H

Karo – Wakil Bupati Karo, Komando Tarigan, SP, menghadiri serah terima bantuan kemasyarakatan Presiden Prabowo berupa sapi kurban yang dilaksanakan secara daring, Kamis (5/6/2025). Bantuan...