Karo – Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang mengajak seluruh masyarakat merawat dan mestarikan Jambur, karena ini merupakan bagian dari peninggalan budaya dari nenek moyang kita.
Agar eksistensi budaya lokal tetap kukuh dan lestari, pembangunan Jambur (Balai desa-red) dianggap sangat penting. Jambur Desa bagi warga Kabupaten Karo adalah elemen penting menghargai dan mengaktualisasikan adat dan budayanya.
Untuk itu, sarana tersebut mutlak dibutuhkan ditengah derasnya pengaruh budaya asing.
Hal ini diungkapkan Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang saat menghadiri dan meresmikan Balai Pertemuan Sinabung Meliala Gori di Desa Gurusinga, Korpri Kecamatan Berastagi, Sabtu (9/12/2023).
Lebih lanjut Bupati menyampaikan, Jambur (Balai Pertemuan), merupakan tempat yang sakral bagi masyarakat Karo, tempat kegiatan suka dan duka, runggu (musyawarah-red) dan kegiatan lain yang bersifat baik dan positif.
“Sesuai dengan kearifan lokal kita yakni “Merga Silima, Tutur Siwaluh Rakut Sitelu dan Perkadekaden Sepuluh Dua Tambah Sada”, maka jambur ini dapat dimanfaatkan untuk tempat berkumpul (runggu) untuk menyelesaikan suatu persoalan secara bersama sama, karena jambur merupakan warisan budaya Karo yang bernilai tinggi dari leluhur kita,” terangnya.
Bupati berpesan agar jambur ini dapat dijaga kebersihannya jangan sampai kotor dan rusak, karena ini merupakan tempat untuk melangsungkan berbagai kegiatan adat seperti pernikahan, musyawarah dan lainnya.
Dia juga mengajak masyarakat Desa Gurusinga untuk menggunakan Balai Pertemuan (Jambur) Sinabung MelialaGori, sebagai tempat musyawarah untuk pembangunan desa dan hal-hal lain yang positif demi kemajuan pembangunan desa. (As)